POLA KERUANGAN DESA DAN KOTA

Ø Standar Kompetensi
Menganalisis wilayah dan perwilayahan.
Ø Kompetensi Dasar
Menganalisis pola persebaran spasial, hubungan serta interaksi spasial desa dan kota.
A. DESA
1. Pengertian Desa
a. Menurut Sutardjo Kartohardikusumo
Desa adalah satu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri.
b. Menurut Prof. Drs Bintarto
Desa adalah perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomi, politik dan kultural yang terdapat di suatu daerah serta memiliki hubungan timbal balik dengan daerah lain.
c. Menurut UU No. 5 th 1979
Desa adalah suatu wilayah yang ditempati sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangga sendiri dalam ikatan negara kesatuan RI
d. Menurut William Ogburn dan MF Nimkoff
Desa adalah kesatuan organisasi kehidupan sosial di dalam daerah terbatas.
2. Ciri-ciri desa, antara lain :
a. Masyarakat sangat erat dengan alam.
b. Kehidupan warga petani sangat bergantung pada musim
c. Merupakan satu kesatuan sosial dan kesatuan kerja
d. Jumlah penduduk dan luas wilayah relatif kecil
e. Struktur ekonomi bersifat agraris
f. Masyarakatnya bersifat gemeinschaft
g. Proses sosial relatif lambat
h. Sosial kontrol ditentukan oleh hukum informal
3. Unsur-unsur desa, antara lain :
a. Daerah
b.Penduduk
c. Tata kehidupan
4. Klasifikasi desa
a. Berdasarkan angka kepadatan penduduk
1. Desa terkecil <>
2. Desa kecil 100-500 / km2
3. Desa sedang 500-1500 / km2
4. Desa besar 1500-3000 / km2
5. Desa terbesar 3000-4500 / km2
b. Berdasarkan faktor luas
1. Desa terkecil 0-2 km2
2. Desa kecil 2-4 km2
3. Desa sedang 4-6 km2
4. Desa besar 6-8 km2
5. Desa terbesar 8-10 km2
c. Berdasarkan jumlah penduduk desa
1. Desa terkecil Penduduk <>
2. Desa kecil Penduduk 800-1600 orang
3. Desa sedang Penduduk 1600-2400 orang
4. Desa besar Penduduk 2400-3200 orang
5. Desa terbesar Penduduk > 3200 orang
d. Berdasarkan perkembangan masyarakat
1. Desa tradisional
2. Desa swadaya
3. Desa swakarya
4. Desa swasembada
5. Desa pancasila
e. Berdasarkan aktivitas masyarakat
1. Desa agraris
2. Desa industri
3. Desa nelayan
f. Berdasarkan ikatannya
1. Desa geneologis
2. Desa territorial
3. Desa campuran
5. Potensi Desa
a. Potensi fisik : tanah, air, iklim, ternak, manusia
b. Potensi Non Fisik :
1. Masyarakat desa yang gotong royong
2. Lembaga-lembaga sosial
3. Aparatur atau pamong desa yang tertib
6. Struktur keruangan desa / pola desa
a. Dilihat dari tingkat penyebaran penduduknya (SD Misra)
1. Compact Settlements (pemukiman yang mengelompok) karena :
· Tanah yang subur
· Relief rata
· Keamanan belum dapat dipastikan
· Permukaan air tanah dalam
2. Fragmented Settlements (pemukiman yang tersebar) karena :
· Daerah banjir
· Topografi kasar
· Keamanan terjamin
· Permukaan air tanah dangkal
b. Dilihat dari bentuknya (Menurut Daldjoeni)
1. Pola desa linier atau memanjang jalan / sungai
2. Pola desa mengikuti garis pantai
3. Pola desa terpusat
4. Pola desa mengelilingi fasilitas
c. Menurut Bintarto
1. Memanjang jalan
2. Memanjang sungai
3. Radial
4. Tersebar
5. Memanjang pantai
6. Memanjang pantai dan jalan kereta api
d. Dilihat dari pesebarannya
1. Nucleated Agricultural Village Community / menggerombol
2. Line Village Community / memanjang
3. Open Country or Trade Center Community / tersebar
B. KOTA
1. Pengertian kota
a. Menurut Max Weber, kota adalah tempat yang penghuninya sebagian besar telah mampu memenuhi kebutuhannya lewat pasar setempat yang barang-barangnya berasal dari pedesaan.
b. Menurut Bintarto, kota adalah sebagai bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami dengan gejala-gejala pemusatan penduduk yang cukup besar dengan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistik dibanding dengan daerah belakangnya.
2. Karakteristik kota
a. Ciri fisik ditandai adanya :
1. Tempat-tempat untuk pasar
2. Tempat-tempat untuk parkir
3. Tempat-tempat rekreasi dan olahraga
b. Ciri sosial
1. Pembagian kerja tegas
2. Masyarakatnya heterogen
3. Individualisme
4. Materialisme dan konsumerisme
5. Adanya toleransi sosial
6. Kontrol sosial
7. Segregasi keruangan
3. Potensi kota
a. Potensi sosial
b. Potensi fisik
c. Potensi ekonomi
d. Potensi politik
e. Potensi budaya
4. Pola keruangan kota
Ada tiga teori pola keruangan kota :
1. Teori konsentris oleh Ernest W. Burgess
2. Teori sektoral oleh Homer Hoyt
3. Teori Inti Ganda oleh Harris Ullman
5. Klasifikasi kota
a. Berdasarkan fungsinya
1. Kota sebagai pusat industri
2. Kota sebagai pusat perdagangan
3. Kota sebagai pusat pemerintahan
4. Kota sebagai pusat kebudayaan
5. Kota sebagai pusat pendidikan
6. Kota sebagai pusat kesehatan
b. Berdasarkan jumlah penduduk
1. Kota kecil penduduknya 20000-50000 jiwa
2. Kota sedang penduduknya 50000-100000 jiwa
3. Kota besar penduduknya 100000-1000000 jiwa
4. Metropolitan penduduknya 1000000-5000000 jiwa
5. Megapolitan penduduknya > 5000000 jiwa
6. Tahap perkembangan kota
a. Menurut Lewis Mumford, tingkat perkembangan kota ada 6 tahap :
1. Tahap eopolis : Tahapan perkembangan desa yang sudah teratur menuju arah kehidupan kota
2. Tahap polis : Suatu kota yang sebagian penduduknya masih agraris
3. Tahap metropolis : Kota yang kehidupannya sudah mengarah industri
4. Tahap megapolis : Wilayah perkotaan yang terdiri dari beberapa dari beberapa kota metropolis
5. Tahap tryanopolis : Suatu kota yang ditandai dengan adanya kekacauan , kemacetan lalu lintas , tingkat kriminalitas
6. Tahap nekropolis : Suatu kota yang mulai ditinggalkan penduduknya / kota mati
b. Menurut teknologi dan peradaban ada 3 fase perkembangan kota :
1 . Fase Mezo Teknik : Perkembangan kota yang menyandarkan eksploitasi manusia atas sumber daya angin dan air .
2 . Fase Paleo Teknik : Perkembangan kota yang sumber tenaga yang digunakan uap air dan mesin – mesinnya dikonstruksi dari besi dan baja
3 . Fase Neo Teknik : Perkembangan kota yang sumber tenaga yang digunakan bensin dan uap air
c . Menurut Griffith Taylor , tingkat perkembangan kota ada 4 tahap :
1 . Tahap infantile
Pada tahap ini ditandai dengan tidak adanya tempat pemisah antara pusat perekonomian dengan tempat peumahan sehingga biasanya dijadikan satu antara toko dan perumahan.
2. Tahap Juvenile
Pada tahap ini ditandai dengan munculnya rumah-rumah baru diantara rumah-rumah lama atau tua dan mulai nampak terpisahnya antara toko atau perusahaan atau perumahan.
3. Tahap Mature
Pada tahap ini ditandai adanya pengaturan tempat ekonomi dan perumahan atau sudah adanya perencanaan tata kota yang baik
4. Tahap sinile
Pada tahap ini kota kembali menjadi rumit karena adanya pengembangan-pengembangan kota yang lebih luas lagi sehingga terjadi pembongkaran dan penggusuran perumahan maupun untuk dipindahkan keluar kota.
C . INTERAKSI DESA KOTA
1. Faktor yang mempengaruhi interaksi desa kota menurut Edward Ulman :
a. Adanya wilayah yang saling melengkapi
b. Adanya kesempatan untuk saling berintervensi
c. Adanya kemudahan perpindahan dalam ruang
2. Zona – zona interaksi :
a. City : inti kota
b. Sub urban / faubourg : suatu daerah yang lokasinya dekat pusat kota
c. Sub urban fringe : daerah peralihan antara desa kota
d. Urban fringe : semua daerah perbatasan luar kota namun mempunyai keadaan yang mirip dengan kota
e. Rural urban fringe : jalur daerah yang terletak antara dearah kota dengan desa
f. Rural : suatu daerah yang jauh dari kota
3. Menghitung kekuatan interaksi
a . Teori gravitasi oleh W.J Reilly yang mengadopsi teori Issac Newton
Bahwa kekuatan interaksi antar wilayah dipengaruhi oleh jumlah penduduk dan jarak
Rumus : I.ab = k Pa Pb
                            (dab)2  
b. Teori Titik Henti
Bahwa jarak titik henti dari pusat perdagangan yang lebih kecil ukurannya berbanding lurus dengan jarak antara kedua pusat perdagangan tsbdan berbanding terbalik dgn satu ditambah akar kwadrat jumlah penduduk dari wilayah yang penduduknya lebih besar dibagi dgn jumlah penduduk pada wilayah yang jumlah penduduknya lebih kecil.
Rumus Dab = dab1+Vpa/pb
c. Teori koneksitas KJ Kansky
Bahwa kekuatan interaksi antar kota dalam suatu wilayah ditentukan oleh jaringan jalan
Rumus B = C
                  V
BAB 2 KONSEP WILAYAH DAN PERWILAYAHAN
Ø Standar Kompetensi
Menganalisis wilayah dan perwilayahan
Ø Kompetensi dasar
Menganalisis kaitan antar konsep wilayah dan perwilayahan dengan perencanaan pembangunan wilayah
A . Pengertian
Wilayah adalah bagian daerah tertentu di permukaan bumi yang mempunyai sifat khas sebagai akibat dari adanya hubungan khusus antara kompleks lahan , air udara flora .fauna dan manusia .
Perwilayahan adalah usaha untuk membagi permukaan bumi tertentu dan tujuan tertentu pula .
B . Identifikasi perbedaan wilayah formal dan fungsional
Wilayah formal adalah wilayah yang mempunyai kenampakan yang sama
Wilayah fungsional adalah wilayah yang memiliki keaneka ragaman
C . Identifikasi pusat pertumbuhan
1 . Pengertian
Pusat pertumbuhan adalah kawasan yang mempunyai pertumbuhan sangat pesat di segala bidang yang dapat mempengaruhi kawasan sekelilingnya.
2. Teori pusat pertumbuhan
a. Teori tempat sentral oleh W. Christaller
bahwa suatu lokasi pusat aktivitas yang senantiasa melayani berbagai kebutuhan penduduk harus terletak pada suatu tempat yang sentral.
b. Teori kutub pertumbuhan oleh Perroux
bahwa kutub pertumbuhan merupakan fokus dalam wilayah ekonomi yang abstrak yang memancarkan kekuatan sentrifugal dan sentripetal yang menarik
c. Teori polarisasi oleh Gurnal Myrdal
Bahwa setiap daerah mempunyai pusat pertumbuhan memiliki daya tarik terhadap tenaga buruh dan daerah pinggiran
D. Faktor yang mempengaruhi pusat pertumbuhan
1. Faktor alam : iklim, tanah, air,mineral
2. Faktor budaya : iptek, industri, sarana transportasi
3. Faktor sosial : pendidikan, kesehatan
E. Pusat-pusat pertumbuhan di Indonesia
Wilayah I : Aceh dan Sumatera Utara, berpusat di Medan
Wilayah II : Sumatera Barat dan Kepulauan Riau, berpusat di Pekanbaru
Wilayah III : Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Bangka Belitung, berpusat di Palembang
Wilayah IV : Jakarta, Banten, Jawa Barat dan DIY, berpusat di Jakarta
Wilayah V : Kalimantan Barat, berpusat di Pontianak
Wilayah VI : Jawa Timur dan Bali berpusat di Surabaya
Wilayah VII : Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur, berpusat di Balikpapan dan Samarinda
Wilayah VIII : Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, berpusat di Makassar
Wilayah IX : Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan Gorontalo, berpusat di Manado
Wilayah X : Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua bagian barat, berpusat di Sorong
Wilayah tersebut dibagi menjadi :
1. Wilayah pembangunan utama A : wilayah I dan II berpusat di Medan
2. Wilayah pembangunan utama B : wilayah III, IV dan V berpusat di Jakarta
3. Wilayah pembangunan utama C : wilayah VI dan VII berpusat di Surabaya
4. Wilayah pembangunan utama D : wilayah VII, VIII, IX dan X berpusat di Makassar
BAB 3 : NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG
Ø Standar Kompetensi :
Menganalisis wilayah dan perwilayahan
Ø Kompetensi Dasar :
Menganalisis wilayah/perwilayahan negara maju dan berkembang
Guna mengetahui sebuah negara termasuk dalam negara maju atau berkembang dapat dilakukan dengan dua metode
a. Metode bersifat deskriptif
Metode bersifat deskriptif merupakan upaya untuk mempelajari gejala-gejala perekonomian yang terjadi di masyarakat yang berhubungan dengan besarnya pendapatan.
b. Metode bersifat kuantitatif
Metode bersifat kuantitatif merupakan upaya untuk mempelajari gejala-gejala ekonomi di masyarakat yang berhubungan dengan data-data statistik.
A. Ciri negara berkembang dan negara maju
1. Ciri-ciri negara berkembang
Menurut Prof. Harvey Leibenstein
a. Sebagian besar penduduknya beraktivitas dalam bidang pertanian
b. Adanya pengangguran tersembunyi dan kurangnya kesempatan kerja di luar bidang pertanian
c. Modal per orang kecil
d. Pendapatan per orang rendah
e. Tingkat kebutuhan rendah
f. Tabungan sedikit
g. Sebagian besar pengeluaran untuk pemenuhan kebutuhan bahan pangan dan kebutuhan primer lainnya
h. Adanya ekspor barang produksi primer
i. Volume perniagaan per kapita sangat rendah
j. Fasilitas kredit dan marketing kurang baik
k. Fasilitas perumahan baik
Menurut Meier dan Baldwin
a. Merupakan negara produsen barang-barang primer
b. Kekurangan modal
c. Penduduknya miskin dan melarat
d. Menghadapi masalah tekanan penduduk
e. Mempunyai sumber-sumber alamiah yang belum dieksploitasi
Menurut General of United Nation Spacial for Economic Development
a. Penduduknya miskin, banyak pengemis di kota dan penduduk desa hidup pada tingkat subsistem
b. Rumah-rumah sakit dan lembaga-lembaga perguruan tinggi masih jarang
c. Sebagian besar penduduknya masih buta huruf
d. Sistem perbankan yang kurang baik, pinjaman yang kecil berasal dari orang-orang yang mempunyai uang biasanya bersifat ijon
e. Kegiatan-kegiatan ekspor terutama berupa bahan-bahan dasar, bijih besi dan kadang-kadang mewah
2. Ciri-ciri negara maju
a. Pendapatan per kapita tinggi
b. Angka pertumbuhan penduduk kecil
c. Angka kematian kecil
d. Memiliki kualitas sumber daya manusia tinggi, sehingga kesejahteraan masyarakat tinggi
e. Kemajuan teknologi dan pembangunan ekonomi yang bergerak cepat
f. Sumber daya alam sudah diolah secara efektif
B. Indikator keberhasilan dengan tepat negara maju menurut UNSRID Tahun 1997
Indikator untuk mengetahui perkembangan suatu negara adalah pendapatan rasional, pendapatan per kapita, indeks pembangunan manusia dan pemenuhan kebutuhan pokok.
1. Pendapatan nasional
2. Pendapatan per kapita
3. Indeks mutu hidup
4. Indeks pembangunan manusia
5. Pemenuhan kebutuhan pokok
  1. Pendapatan Nasional (Gross National Product / GNP)
Pendapatan nasional dapat digunakan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pendapatan nasional merupakan nilai produksi barang-barang dan jasa yang dihasilkan dalam sistem perekonomian selama satu tahun.
Indikator untuk mengetahui perkembangan pembangunan suatu negara dengan menghitung pendapatan nasional dengan cara berikut ini :
a. Pengeluaran / GNP
b. Produksi / GDP
c. Pendapatan / NI
2. Pendapatan per kapita : pendapatan nasional dibagi dengan jumlah penduduk
3. Indeks mutu hidup
Ditentukan berdasarkan 3 faktor yaitu : angka kematian bayi, angka harapan hidup dan tingkat melek huruf
4. Indeks pembangunan manusia
Indeks pembangunan manusia adalah ukuran standar PBB yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas sumber daya manusia antara lian umur, pendidikan, kesehatan dan standar hidup
Pemenuhan kebutuhan pokok
Kebutuhan pokok meliputi nutrisi, pendidikan dasar, kesehatan, sanitasi, suplai air dan perumahan yang cukup
C. Tahapan-tahapan perkembangan negara menurut W.W Rostow
1. Tahap Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)
Ciri-cirinya adalah :
a. Pada umumnya masyarakatnya belum produktif
b. Produktivitas dalam perekonomian masih rendah
c. Sistem kerja bersifat turun-temurun
d. Sistemperekonomian belum berorientasi pada pasar
e. Mata pencaharian di sektor pertanian
2. Tahap Prakondisi Lepas Landas (The Precondition for Take Off)
Ciri-cirinya adalah :
a. Masyarakatnya sedang menuju pada perubahan di segala bidang baik ekonomi, sosial maupun politik
b. Masyarakatnya makin mengenal teknologi yang lebih produktif
c. Masyarakat mulai mengenal lembaga keuangan sebagai tempat menabung
d. Kegiatan perekonomian bergerak lebih maju
3. Tahap Lepas Landas (Take Off)
Ciri-cirinya adalah :
a. Usaha produksi yang dilakukan terus berkembang
b. Pertumbuhan ekonomi makin mantap
c. Kegiatan industri lebih dominan di dalam pertumbuhan ekonomi
d. Pendapatan per kapita terus meningkat
4. Tahap Gerak Menuju Kematangan (The Drive for Maturerity)
Ciri-cirinya adalah :
a. Pertumbuhan ekonomi berlangsung terus-menerus
b. Penggunaan teknologi makin tinggi
c. Struktur ekonomi makin mantap
d. Industri modern makin banyak tumbuh dan berkembang
5. Tahap Konsumsi Masa Tinggi (The Age of High Mass Consumption)
Ciri dalam tahap ini antara lain daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pokok sudah sangat tinggi
D. Contoh negara berkembang dan negara maju
1. Contoh negara berkembang
    1. Cina 4. Brasil
    2. Saudi Arabia 5. Afrika Selatan
    3. India
2. Contoh negara maju
a. Amerika Serikat
b. Jepang
c. Negara-negara di Eropa Barat
d. Australia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar