LAPISAN BUMI

1. kerak bumi (crust)
Lapisan ini menempati bagian paling luar dengan tebal 6-50 km. Tebal lapisan ini tidak sama di setiap tempat, di benua tebalnya 20-50 km, samudra 0-5km atau bersamaan dengan air diatasnya sekitar 6-12 km. Tersusun dari materi-materi padat yang kaya silisium dan uluminium. Kerak bumi ini dapat dibagi 2 yaitu:
  • Lapisan granitis yaitu lapisan yang kaya akan batuan granit, lapisan ini tidak dijumpai di dasar samudra.
  • Lapisan basaltis yaitu lapisan yang kaya akan material basalt.
2. Selimut bumi (mantle)
Lapisan ini terletak di bawah kerak bumi dan pada umumnya dibagi menjadi 3 yaitu:
  • Lhitosfer
Letaknya paling atas dari selimut bumi, terdiri dari materi-materi yang berwujud padat dan kaya silisium dan aluminium, tebalnya sekitar 50-100 km. Bersamaan dengan kerak bumi sering disebut dengan lempeng lhitosfer yang mengapung diatas lapisan yang agak kental yaitu astheonosfer.
  • Astheonosfer
Lapisan dibawah lhitosfer yang wujudnya agak kental, kaya dengan silisium, aluminium dan magnesium. Tebal lapisan ini sekitar 130-160 km.
  • Mesosfer
Lapisan yang lebih berat dan tebal, kaya dengan silisium dan magnesium. Tebalnya sekitar 2400-2750 km.
3. Inti bumi (core)
Lapisan ini menempati bagian pailing dalam dan dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
  • Inti bagian luar (outher core)
Tebal lapisan ini sekitar 2160 km, kemungkinan tersusun dari materi yang kaya silisium, besi dan magnesium.
  • Inti bagian dalam (inner core)
Tebal lapisan ini sekitar 1320 km, tersusun dari materi yang kaya nikel dan besi dengan densitas lebih besar.
BATUAN
Berdasarkan cara terbentuknya dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Batuan Beku (Igneous Rock)
Yaitu: batuan yang terbentuk dari pembekuan magma. Magma kental dan panas yang bergerak dari dalam kepermukaan bumi, makin lama makin dingin dan akhirnya membeku. Dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
  • Batuan beku dalam atau batun intrusi/ batuan plutonik, yaitu batuan yang terbentuk karena Magma yang bergerak dari dalam kepermukaan bumi membeku jauh sebelum mencapai permukaan bumi.
  • Batuan beku luar atau batun ektrusi/ batuan vulkanik, yaitu batuan yang terbentuk karena Magma yang bergerak dari dalam kepermukaan bumi membeku setelah mencapai permukaan bumi.
  • Batuan beku sela atau batuan beku korck, yaitu batuan yang terbentuk karena Magma yang bergerak dari dalam kepermukaan bumi membeku setelah mendekati permukaan bumi dalam celah-celah rekahan atau pipa kepundan gunung api.
2. Batuan sedimen (Sedimentary Rocks)
Yaitu batuan yang terjadi karena penegndapan materi hasil erosi atau pelarutan. Jadi asalnya batuan yang sudah ada, yaitu batuan beku yang mengalami pelapukan, terkikis, terangkat dan di endapkan di tempat lain.
3. Batuan metamorf (Metamorphic Rocks)
Yaitu batuan yang telah mengalami perubahan, asalnya dari batuan yang sudah ada baik batuan beku atau batuan sedimen. Perubahan yang dialami berupa perubahan fisik dan kimia. Perubahan terjadi karena tekanan dan tempratur yang tinggi.
Tenaga endogen
Tenga endogen merupakan tenaga dari dalambumi yang membentuk konfigurasi permukaan bumi. Tenaga ini dapat berupa tektonisme (diastrofisme), volkanisme atau gempa.
Tektonisme (Diastropisme)
Terdiri atas tenga epirogenesa dan orogenesa.
Terdiri atas tenga epirogenesa dan orogenesa.
    • Tenaga epirogenesa: merupakan proses pengangkatan (negatif), atau penurunan (positif) letak bumi.
    • Tenaga orogenesa: merupakan pengangkatan pada daerah relatif sempit dalam waktu relatif singkat. Tenaga ini sering di sebut tenaga pembentuk pegunungan.
Vulkanisme
Adalah proses keluarnya magma ke permukaan bumi, baik melalui pipa kepundan maupun celah-celah batuan. Konfigurasi permukaan bumi yang dihasilkan oleh proses volkanisme berupa bentuk lahan asal volkanik.
Gempa bumi
adalah proses pergeseran permukaan bumi, baik disebabkan oleh tektonisme, volkanisme maupun terban (tanah runtuh). Gempa bumi ini kurang berperan dalam membentuk konfigurasi permukaan bumi dibanding tenaga endogen lain.
Tektonisme
Lempeng tektonik terbentuk oleh kerak benua (continental crust) ataupun kerak samudra (oceanic
crust), dan lapisan batuan teratas dari mantel bumi (earth's mantle). Kerak benua dan kerak samudra,
beserta lapisan teratas mantel ini dinamakan litosfer.
Kepadatan material pada kerak samudra lebih tinggi dibanding kepadatan pada kerak benua.
pergerakan lempeng (plate movement)
  1. Batas Divergen
erjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling memberai (break apart). Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis dan terbelah, membentuk batas divergen.
Pada lempeng samudra, proses ini menyebabkan pemekaran dasar laut (seafloor spreading). Sedangkan pada lempeng benua, proses ini menyebabkan terbentuknya lembah retakan (rift valley) akibat adanya celah antara kedua lempeng yang saling menjauh tersebut.
Pematang Tengah-Atlantik (Mid-Atlantic Ridge) adalah salah satu contoh divergensi yang paling terkenal, membujur dari utara ke selatan di sepanjang Samudra Atlantik, membatasi Benua Eropa dan Afrika dengan Benua Amerika.
Terjadi apabila dua lempeng tektonik tertelan (consumed) ke arah kerak bumi, yang mengakibatkan keduanya bergerak saling menumpu satu sama lain (one slip beneath another).
Wilayah dimana suatu lempeng samudra terdorong ke bawah lempeng benua atau lempeng samudra lain disebut dengan zona tunjaman (subduction zones). Di zona tunjaman inilah sering terjadi gempa. Pematang gunung-api (volcanic ridges) dan parit samudra (oceanic trenches) juga terbentuk di wilayah ini.
Batas konvergen ada 3 macam, yaitu
Ketika suatu lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng benua, lempeng ini masuk ke lapisan astenosfer yang suhunya lebih tinggi, kemudian meleleh. Pada lapisan litosfer tepat di atasnya, terbentuklah deretan gunung berapi (volcanic mountain range). Sementara di dasar laut tepat di bagian terjadi penunjaman, terbentuklah parit samudra (oceanic trench).
Pegunungan Andes di Amerika Selatan adalah salah satu pegunungan yang terbentuk dari proses ini. Pegunungan ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng Nazka dan Lempeng Amerika Selatan.
Salah satu lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng samudra lainnya, menyebabkan terbentuknya parit di dasar laut, dan deretan gunung berapi yang pararel terhadap parit tersebut, juga di dasar laut. Puncak sebagian gunung berapi ini ada yang timbul sampai ke permukaan, membentuk gugusan pulau vulkanik (volcanic island chain).
Pulau Aleutian di Alaska adalah salah satu contoh pulau vulkanik dari proses ini. Pulau ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng Pasifik dan Lempeng Amerika Utara.
Salah satu lempeng benua menunjam ke bawah lempeng benua lainnya. Karena keduanya adalah lempeng benua, materialnya tidak terlalu padat dan tidak cukup berat untuk tenggelam masuk ke astenosfer dan meleleh. Wilayah di bagian yang bertumbukan mengeras dan menebal, membentuk deretan pegunungan non vulkanik (mountain range).
Pegunungan Himalaya dan Plato Tibet adalah salah satu contoh pegunungan yang terbentuk dari proses ini. Pegunungan ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng India dan Lempeng Eurasia.
Terjadi bila dua lempeng tektonik bergerak saling menggelangsar (slide each other), yaitu bergerak sejajar namun berlawanan arah. Keduanya tidak saling memberai maupun saling menumpu. Batas transform ini juga dikenal sebagai sesar ubahan-bentuk (transform fault).
Bentuk bumi akibat proses vulkanisme
Gunung api
Gunungapi diklasifikasikan ke dalam empat sumber erupsi, yaitu
(1) erupsi pusat, erupsi keluar melalui kawah utama
(2) erupsi samping, erupsi keluar dari lereng tubuhnya
(3) erupsi celah, erupsi yang muncul pada retakan/sesar dapat memanjang sampai beberapa kilometer
(4) erupsi eksentrik, erupsi samping tetapi magma yang keluar bukan dari kepundan pusat yang menyimpang ke samping melainkan langsung dari dapur magma melalui kepundan tersendiri.
untuk lebih jelasnya perhatikan gambar sbb:
Berdasarkan tinggi rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya, juga kuat lemahnya letusan serta tinggi tiang asap, maka gunungapi dibagi menjadi beberapa tipe erupsi:
(1) Tipe Hawaiian, yaitu erupsi eksplosif dari magma basaltic atau mendekati basalt, dicirikan oleh sifat magmanya yang sangat cair dan memungkinkan terjadinya lava mancur/leleran lava terjadi pada celah atau kepundan sederhana. Banyak ditemukan pada gunung api perisai di hawai.
(2) Tipe Strombolian, erupsinya hampir sama dengan Hawaiian berupa semburan lava pijar dari magma yang dangkal, magma sangat cair dan tekanan gasnya rendah. Umumnya terjadi pada gunungapi sering aktif di tepi benua atau di tengah benua. Bahan yang dikeluarkan bom, abu, lavili, setengah padatan bongkah lava.
(3) Tipe Plinian/perret, merupakan erupsi yang sangat ekslposif dari magma berviskositas tinggi atau magma asam, komposisi magma bersifat andesitik sampai riolitik. Tekanan gasnya sangat kuat dan lava cair. Material yang dierupsikan berupa batuapung dalam jumlah besar. Contoh gunung krakatau 1883.
(4) Tipe Merapi, lava yang cair-kental, dapur magma yang relative dangkal dan tekanan gasnya agak rendah. Karena lava kental maka magma naik keatas melalui pipa akan membentuk sumbat lava. Semakin tinggi tekanan gas, kepundan yang tersumbat akan menyebabkan kehancuran sumbat lava dan akan terbentuk awan panas.
(5) Tipe Pele, mempunyai viskositas lava yang hampir mirip dengan merapi tetapi tekanan gasnya cukup besar. Cirri kasnya peletusan gas kearah mendatar.
(6) Tipe Vulkanian, cirinya pembentukan awan debu berbentuk bunga kol karena gas yang disemburkan keatas sangat luas. tekanan gas sedang, lava kurang begitu cair, umumnya melontarkan bom-bom vulkanik atau bongkahan di sekitar kawah dan sering disertai bom kerak-roti atau permukaannya retak-retak. Material yang dierupsikan tidak melulu berasal dari magma tetapi bercampur dengan batuan samping berupa litik. Contohnya G.bromo, G.raung peralihan kuat lemah G.kelud dan G.anak bromo.
(7) Tipe St.Vincent, lavanya kental dan tekanan gasnya menengah. Pada kawah terdapat danau kawah akan dimuntahkan saat terjadi letusan membentuk lahar letusan. Disusul bahan lepas berupa bongkahan batu/bom, lapili dan awan pijar. Contoh G.kelud
Catatan : untuk gambar tipe-tipe erupsi ini lihat buku pegengan kalian
Bentuk vulkan gunungapi, terdiri atas :
  • Gunung api perisai/kubah, terbentuk oleh aliran magma cair+encer dan erupsi yang efusif. Magma tadi mengalir kesegala arah dengan ketebalan lapisan yang tipis dan ketinggian rendah. Sifat magma basah dengan kekentalan rendah kurang mengandung gas erupsinya lemah. Contoh api hawai
  • Gunung api maar, terbentuk karena erupsi eksplosif dari dapur magma yang relative kecil dan dangkal dengan 1x erupsi saja habislah aktivitasnya. Bentuknya biasanya melingkar &erupsinya berupa gas. Contoh G.lamongan
  • Gunung api strato/kerucut, terbentuk dari materi yang kebanyakan piroklastik. Magma bersifat asam, lebih kental dan banyak mengandung gas sehingga erupsinya meledak. Keruvut yang tinggi merupakan hasil timbunan dari materi vulkanik yang padat dan cair secara terus-menerus sehingga kelihatan berlapis. Gunung api di Indonesia sebagian besar tipe strato yaitu, G. tangkuban perahu, ciremai, kelud, dempo, kerinci, merbabu, merapi.
  • Kaldera, bentuk kerucut dengan puncak tumpul, terjadi Karen letusan yang kuat hingga puncaknya runtuh dan berbentuk kawah yang luas. Contoh kaldera tengger, krakatau dan G. batu.
  • Plateau, dijumpai pada G. api lava yang merupakan suatu dataran yang relative menonjol disbanding daerah sekitarnya disusun oleh lava yang tebak dan halus. Contoh Skotlandia (atlantik utara)
Catatan : untuk gambarti lihat buku pegengan kalian
Struktur gunungapi, terdiri atas :
(1) struktur kawah adalah bentuk morfologi negatif atau depresi akibat kegiatan suatu gunungapi, bentuknya relatif bundar
(2) kaldera, bentuk morfologinya seperti kawah tetapi garis tengahnya lebih dari 2 km. Kaldera terdiri atas : kaldera letusan, terjadi akibat letusan besar yang melontarkan sebagian besar tubuhnya; kaldera runtuhan, terjadi karena runtuhnya sebagian tubuh gunungapi akibat pengeluaran material yang sangat banyak dari dapur magma; kaldera resurgent, terjadi akibat runtuhnya sebagian tubuh gunungapi diikuti dengan runtuhnya blok bagian tengah; kaldera erosi, terjadi akibat erosi terus menerus pada dinding kawah sehingga melebar
menjadi kaldera
(3) rekahan dan graben, retakan atau patahan pada tubuh gunungapi yang memanjang mencapai puluhan kilometer dan dalamnya ribuan meter. Rekahan parallel yang mengakibatkan amblasnya blok di antara rekahan disebut graben
(4) depresi volkano-tektonik, pembentukannya ditandai dengan deretan pegunungan yang berasosiasi dengan pemebentukan gunungapi akibat ekspansi volume besar magma asam ke permukaan yang berasal dari kerak bumi. Depresi ini dapat mencapai ukuran puluhan kilometer dengan kedalaman ribuan meter.
Catatan : untuk gambar lihat buku pegengan kalian
Pegunungan
pegunungan merupakan suatu jalur memanjang yang berhubungan antara puncak yang satu dengan puncak lainnya, misalnya Di Indonesia juga banyak ditemukan pegunungan. yang dimaksud diantaranya Bukit Barisan di Sumatera.
Pegunungan Lipatan Pegunungan lipatan disebabkan oleh terlipatnya lapisan (strata) sedimen yang besar karena tekanan dari dalam bumi. Akibat proses pelipatan ini, lebar lapisan sedimen menciut sedangkan tebalnya bertambah. Lapisan sedimen yang terlipat itu disebut lipatan atas atau disebut juga antiklinal. Sedangkan lapisan sedimen yang terlipat ke bawah dinamakan lipatan bawah atau sinklinal.
pegunungan oleh Pengangkatan Kerak Bumi Ada pegunungan yang disebabkan oleh pengangkatan kerak bumi. Pengangkatan kerak bumi ini khususnya sepanjang garis sesar atau garis retakan. Oleh karena itu gunung ini disebut gunung bungkah atau horst.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini!
Bentuk bumi akibat proses seisme
Proses terjadinya gempa: lempeng samudra yang masanya lebih rapat dan lebih besar bertumbukan dengan lempeng benua dan menyusup kebawah. Gerakan tersebut akan mengalami perlambatan akibat gesekan selubung bumi. Akibat perlambatan tersebut menimbulkan penumpukan energi dizona subduksi/patahan. Akibatnya terjadi tarikan, gesekan dan tekanan. Pada saat batas elastisitas lempeng terlampui maka terjadilah patahan batuan diikuti lepasnya energi secara tiba2. proses ini menimbulkan getaran kesegala arah yang disebut gempa.
Setiap terjadi gempa terdapat 2gelombang gempa yaitu transversal (merambat tegak lurus pada arah perjalanan) dan longitudinal (geraknya berimpit dengan arah gelombang). Gelombang transversal tidak dapat merambat dalam cairan.
Berdasrkan penyebabnya gempa dibedakan jadi3:
  1. gempa vulkanik, gempa yang terjadi sebelum, pada saat dan mengiringi letusan gunung api, maupun sesudahnya.
  2. gempa tektonik, gempa yang mengiringi gerakan tektonik berupa patahan/pergeseran lapisan batuan(dislokasi), kekuatan sangat besar dan sering terjadi.
  3. gempa runtuhan, gempa yang terjadi runtuhnya bagian atas rongga didalam litosfer/runtuhnya masa batuan yang mengisi ruang kosong didalam litosfer. Seperti runtuhnya gua2 kapur/terowongan didaerah pertambangan.
Berdasarkan hiposebtrum:
  1. gempa dalam, hiposentrum berada pada 300-700km
  2. gempa intermediet, hiposentrum berada pada 100-300km
  3. gempa dangkal, hiposentrum berada pada 100km
Berdasrkan letak episentrum:
  1. gempa laut
  2. gempa darat
TENAGA EKSOGEN
Proses eksogen berlangsung pada permukaan bumi dan tenaganya berasal dari luar kulit bumi. Tenaga yang bekerja meliputi semua medium alami yang mampu mengikis dan mampu manegangkut material dipermukaan bumi. Tenaga eksogen dapat berupa pelapukan, gerakann massa batuan, erosi.
Tenaga yang menggerakkan dapat berupa air mengalir, air tanah, gelombang, angin.
  1. Pelapukan
Secara umum pelapukan diartikan sebagai proses hancurnya massa batuan oleh tenaga eksogen.
Faktor-faktor yang empengaruhi pelapukan
  1. Jenis batuan
  2. Iklim
  3. Vegetasi
  4. Topografi
  1. Gearakan massa batuan/tanah (mass wasting)
yaitu perpindahan/gerakan massa batuan/massa tanah yang aada di lereng oleh pengaruh gaya berat (gravitasi) atau kejenuhan massa air.
Terjadi pada lereng yang labil yaitu gaya menarik > gaya menahan. Untuk lereng stabila yaitu gaya menarik <>
Faktor-faktor pengontrol gerakan massa bauan
  1. Kemiringan lereng
  2. Relief lokal
  3. Ketebalan hancuran batuan diatas batuan dasar
  4. Orientasi bidang lemah dalam batuan
  5. Iklim
  6. Vegetasi
  7. Gempa bumi
  8. Tambahan materi di bagian atas lereng
  1. Erosi
Arsyad (1989) adalah pindahnya atau ternagkutnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh media alam (angin, air).
Erosi dapat juga disebut pengikisan atau pelongsoran, sesungguhnya merupakan proses penghanyutan tanah oleh desakan-desakan atau kekuatan air, angin, baik yang berlangsung alamiah ataupun sebagai akibat/tindakan manusia.
Faktor-fakor yang menyebabkan erosi
  1. Iklim
  2. Topografi
  3. Vegetasi
  4. Tanah
  5. Manusia.
Bentuk muka bumi akibat tenaga eksogen
Peneplain
Merupakan dataran luas yang hampir rata, sbagai akibat proses perombakan oleh tenaga erosi pada daerah pegunungan atau perbukitan. (gambar peneplain)
Kanyon
Merupakan lembah yang luas sebagai akibat proses pengikisan oleh air dalam waktu yang sangat lama. Bentuk kanyon ini sangat jelas terihat pada alirann sungai colorado amerika serikat yang terkenal dengan nama grand canyon. (gambar canyon)
Tebing terjal (cliff) dan rataan bentukan gelombang (wave cut platform)
Cliff merupakan kenampakan alam hasil proses abrasi di daerah pantai berbetu dan terjal. Hantaman gelombang laut yang kuat mampu mengikis batuan tebing hingga terbentuk notch (takik/cekungan di bagian bawah tebing). Penikisan air laut secara terus menerus menyebabkan notch semakin besar dan menjorok ke dalam membentuk gua. Semakin lama, gua tidak mampu menahan dinding bagian atas dan akhirnya membentuk dinding terjal (cliff). Jika cliff ini terbentuk terus menerus mundur kedalam, sedangkan batuan tebing bawah kuat, maka akan terbentuk rataan bentukan gelombang (wave cut platform).
jembatan alam (natural bridge)
Kenampakan ala mini terbetuk di daerah pantai berbatu yang terjal pada bagian tanjung. Proses pembentukannya diawali dari abrasi laut yang berlangsung terus-menerus hingga membentuk gua. Jika pada sisi tebing yang lain juga terbentuk gua, maka kedua gua ini semakin lama akan bertemu dan pada akhirnya membentuk lubang dengan bagian atas seperti jembatan.
Contoh jembatan alam di indonesia dapat dijumpai pada daerah karang bolong dan pantai selatan jawa.
gambar jembatan alam
Batuan cendawan
Kenampakan alam ini terbentuk di daerah gurun atau daerah beriklim kering akibat pengikisan oleh angin. Material pasir yang terbawa oleh angin juga berperan sebagai tenaga pengikisan batuan. Kipas aluvial (aluvial fan)
Kenampakan ini terbentuk di kaki gunung. Pada tempat ini terjadi perubahan kemiringan dari pegunungan ke dataran, sehingga energi pengngkut (air) melemah dan akhirnya material hasil erosi terendapkan.
Tanggula alam
taggul alam terbentuk pada saat banjir, sehingga material-material dari air sungai meluap di kanan-kiri sungai.
Ketika banjir mereda, material tersebut terendapkan di kanan-kiri sungai dan lama-kelamaan semakin tinggi menyerupai tanggul.
Delta
Delta terbentuk dimuara sungai yaitu tempat pertemuan sungai dengan laut. Saat aliran sungai mendekati laut, arusnya melemah karena adanya pengaruh gelombang laut, sehingga material yang dibawa aliran sungai mengendap dilokasi ini dan membentuk delta.
Danau tapal kuda (oxbow lake)
Terbentuk akibat proses sedimentasi yang terjadi pada sungai meander. Material sedimen yang terangkut oleh aliran sungai diendapkan pada bagian luar cekungan sungai.
Proses ini jika belangsung terus-menerus dalam waktu yang lama, mengakibatkan material sedimen akan memotong alur sungai sehingga alur sungai berubah menjadi lurus. Sementara cekungan alur sungai yang terpotong membentuk genangan air menjadi danau.
Tombolo dan spit
Tombolo dan spit merupakan kenampakan alam hasil proses sedimentasi di pantai. Tyombolo adalah endapan material sedimen yang menghubungkan daratan dengan pulau kecil, sedangkan spit merupakan endapan material sedimen laut di bagian ujung tanjung. Di indonesia kenampakan tombolo dan tanjung
gambar tombolo gambar spit

2 komentar: