Dari penelusuran di wikipedia, ada 8 pulau di Indonesia yang dilintasi garis ini, yaitu Pulau Batu, Sumatera, Lingga, Kalimantan, Sulawesi, Kayoa, Halmahera dan Gebe. Ternyata banyak juga. Kalau perairannya seperti Selat Karimata, Selat Makassar, Teluk Tomini, Laut Maluku, Laut Halmahera kemudian sedikit bagian Samudera Pasifik di sebelah utara Pulau Waigeo di wilayah Raja Ampat-Papua.
Wilayah disekitar garis lintang nol derajad ini orang kita sering menyebut daerah khatulistiwa, daerah tropis. Batasnya sampai sekitar 23,5 derajad lintang utara dan selatan. Memiliki iklim yang khas, yaitu berpola 2 musim, bukan 4 musim seperti di Eropa. Di daerah tropis cuma punya musim panas dan musim penghujan.
Apa yang menarik dari equator ini? Ternyata salah satunya pada keanekaragaman hayati. Sebuah artikel dari Science Daily, mengatakan bahwa ilmuan Biologi dari Universitas California di San Diego dan Universitas Bonn di Jerman membuat peta global mengenai kekayaan spesies tanaman di dunia. Perhatikan ilustrasi di atas, kalau di perhatikan wilayah yang kaya adalah daerah equator. Pada sumber lain juga menyebutkan wilayah equator memiliki keragaman terumbu karang yang lebih banyak. Untuk Indonesia, sudah jelas ini. Tengok saja keberadaan segitiga karang dunia (Coral Triangle). Indonesia menjadi salah satu negara yang masuk dalam kawasan segitiga karang dunia ini. Secara cuma-cuma negeri ini kaya akan keanekaragaman hayati. Dan kalau boleh dibilang keanekaraman hayati itu seperti berkah yang ada karena berletak di equator. Berkah equator. Makanya kalau kita bilang negeri ini dari sononya sugih akan kekayaan alam ya boleh-boleh saja. Subur, kata Koes Plus, tanah kita adalah tanah surga, tongkat kayu pun jadi tanaman. Soal negara sekarang punya utang luar negeri berjibun, itu perkara lain. Tidak ada hubungannya dengan letak geografis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar