a. Pengertian gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran yang dirasakan oleh manusia/alat pada permukaan bumi yang disebabkan oleh tenaga indogen.
b. Berdasarkan penyebabnya
Ø gempa tektonik, yaitu gempa yang disebabkan pergeseran lapisan batuan (dislokasi) berupa patahan/retakan.
Ø gempa vulkanik, yaitu gempa yang disebabkan adanya letusan gunung api
Ø gempa runtuhan, yaitu gempa yang disebabkan runtuhnya atap gua yan terdapat di dalam lithosfer. Contoh; runtuhnya terowongan tambang dan gua kapur.
c. Berdasarkan bentuk episentrumnya
Ø gempa linier yaitu gempa yang episentrumnya berbentuk garis (linier). Pada umumnya gempa tektonik merupakan jenis gempa linier.
Ø gempa sentral yaitu episentrum gempanya berupa titik. Gempa vulkanik dan gempa runtuhan termasuk episentrum titik.
d. Berdasarkan letak hiposentrumnya
Ø gempa dalam, jika letak hiposentrumnya antara 300 - 700 km
Ø gempa intermidier, jika letak hiposentrumnya 100 - 300 km
Ø gempa dangkal, jika letak hiposentrumnya kurang dari 100 km
Istilah-istilah dalam Gempa bumi :
e. Cara menentukan letak episentrum
i. Dengan menggunakan tiga tempat yang terletak pada satu homoseista. Homoseista adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat di permkaan bumi yang mencatat getaran gempa pertama pada waktu yang sama. Jika kota A, B dan C mencatat getaran gempa pertama pada jam 10.31.56. berarti ketiga tempat itu terletak pada homoseista. Untuk mencari episentrumnya hubungkan PQ dengan sebuah garis, demikian juga QR, kemudian buatlah garis sumbu kedua garis itu, maka titik potong kedua garis sumbu itulah tempat episentrum yang dicari.
ii. Dengan menggunakan hasil pencatatan 3 seismograf, orang dapat menentukan letak episentrum gempa. Seismograf yang digunakan yaitu seismograf vertikal, seismograf horisontal (dipasang barat timur), dan seismograf horisontal (dipasang utara selatan).
iii. Dengan menggunakan tiga tempat yang mencatat episentrum.
Untuk mengetahui jarak episentrum suatu gempa dapat menggunakan rumus Laska:
A = ( S - P ) - 1 menit x 1000 km
A = jarak episentrum dari stasiun pencatat gempa
S = waktu yang menunjukkan pukul berapa gelombang sekunder tercatat di stasiun
P = waktu yang menunjukkan berapa gelombang primer tercatat di stasiun
1 menit (ketetapan)
1000 km (ketetapan)
Gempa bumi adalah getaran yang dirasakan oleh manusia/alat pada permukaan bumi yang disebabkan oleh tenaga indogen.
b. Berdasarkan penyebabnya
Ø gempa tektonik, yaitu gempa yang disebabkan pergeseran lapisan batuan (dislokasi) berupa patahan/retakan.
Ø gempa vulkanik, yaitu gempa yang disebabkan adanya letusan gunung api
Ø gempa runtuhan, yaitu gempa yang disebabkan runtuhnya atap gua yan terdapat di dalam lithosfer. Contoh; runtuhnya terowongan tambang dan gua kapur.
c. Berdasarkan bentuk episentrumnya
Ø gempa linier yaitu gempa yang episentrumnya berbentuk garis (linier). Pada umumnya gempa tektonik merupakan jenis gempa linier.
Ø gempa sentral yaitu episentrum gempanya berupa titik. Gempa vulkanik dan gempa runtuhan termasuk episentrum titik.
d. Berdasarkan letak hiposentrumnya
Ø gempa dalam, jika letak hiposentrumnya antara 300 - 700 km
Ø gempa intermidier, jika letak hiposentrumnya 100 - 300 km
Ø gempa dangkal, jika letak hiposentrumnya kurang dari 100 km
Istilah-istilah dalam Gempa bumi :
1 | Seismologi | : | ilmu yang mempelajari gempa bumi |
2 | Seismograf | : | alat pencatat gempa |
3 | Seismogram | : | hasil gambaran seimograf yang berupa garis-garis patah |
4 | Hiposentrum | : | pusat gempa di dalam bumi |
5 | Episentrum | : | tempat di permukaan bumi/permukaan laut yang tepat di atas hiposentrum. Pusat gempa di permukaan bumi |
6 | Homoseista | : | garis khayal pada permukaan bumi yang mencatat gelombang gempa primer pada waktu yang sama |
7 | Pleistoseista | : | garis khayal yang membatasi sekitar episentrum yang mengalami kerusakan terhebat akibat gempa |
8 | Isoseista | : | garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai kerusakan fisik yang sama |
9 | Mikroseista | : | gempa yang terjadi sangat halus/lemah dan dapat diketahui hanya dengan menggunakan alat gempa |
10 | Makroseista | : | gempa yang terjadi sangat besar kekuatannya, sehingga tanpa menggunakan alat mengetahui jika terjadi gempa |
e. Cara menentukan letak episentrum
i. Dengan menggunakan tiga tempat yang terletak pada satu homoseista. Homoseista adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat di permkaan bumi yang mencatat getaran gempa pertama pada waktu yang sama. Jika kota A, B dan C mencatat getaran gempa pertama pada jam 10.31.56. berarti ketiga tempat itu terletak pada homoseista. Untuk mencari episentrumnya hubungkan PQ dengan sebuah garis, demikian juga QR, kemudian buatlah garis sumbu kedua garis itu, maka titik potong kedua garis sumbu itulah tempat episentrum yang dicari.
ii. Dengan menggunakan hasil pencatatan 3 seismograf, orang dapat menentukan letak episentrum gempa. Seismograf yang digunakan yaitu seismograf vertikal, seismograf horisontal (dipasang barat timur), dan seismograf horisontal (dipasang utara selatan).
iii. Dengan menggunakan tiga tempat yang mencatat episentrum.
Untuk mengetahui jarak episentrum suatu gempa dapat menggunakan rumus Laska:
A = ( S - P ) - 1 menit x 1000 km
A = jarak episentrum dari stasiun pencatat gempa
S = waktu yang menunjukkan pukul berapa gelombang sekunder tercatat di stasiun
P = waktu yang menunjukkan berapa gelombang primer tercatat di stasiun
1 menit (ketetapan)
1000 km (ketetapan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar