Gempa di zamrud katulistiwa, negeri di atas cincin api



Gempa merupakan bentuk gejala alam sebagai proses pelepasan energi dari ‘dinamika’ gerak lempeng kerak bumi dalam membentuk sebuah kesetimbangan alami.

Pertanyaannya anda mungkin : Dinamika? Dinamika berarti bergerak ? Kerak bumi ? Wah saya tahunya kerak telor pak….:-D

Ya seperti batok kelapa, bumi kita juga memiliki bagian-bagian diantaranya kerak bumi atau bagian permukaan terluar dari bumi. Kerak bumi yang relatif padat ini bergerak dinamis seperti “mengapung” di atas mantel bumi yang relatif cair (dikenal sebagai astenosfer).


A. Teori lempeng/kerak tektonik (plate tectonic) sederhana

Kerak/lempeng di bumi dibagi menjadi dua, yaitu kerak/lempeng benua (continental crust) dan kerak/lempeng lautan/samudera (oceanic crust). Kerak lautan dan kerak benua ini bergerak dinamis, masing-masing ada yang bergerak saling menjauh, bergerak saling mendekat dan ada pula yang bergerak relatif saling berdekatan. (Gambar 1)


Gambar 1. Lempeng yang bergerak menjauh membentuk pematang-pematang (ridge) benua dan pematang samudra. Contoh pematang benua adalah laut merah yang memisahkan jazirah arab (arabian plate) dengan benua afrika (african plate), sementara contoh pematang samudra adalah pematang samudra atlantik di dasar samudra. Panah putus-putus adalah panas konveksi pada mantel (panas seperti merebus air dalam panci)(klik pada gambar untuk perbesar).



Gambar 2. Pola arah pergerakan lempeng kerak bumi di seluruh dunia (klik gambar untuk perbesar)


Gambar 3 Bentuk rupa bumi di wilayah Asia Tenggara jika air laut samudera di-’hilangkan’, panah-panah merah adalah arah pergerakan relatif lempeng, warna biru gelap adalah jalur palung laut dalam, tempat dimana 2 lempeng saling bertemu. (Gambar diambil dari NOOA)


Lempeng yang bergerak saling mendekat membentuk palung di dasar laut dan membentuk gunungapi di daratan (benua). Palung dasar laut terbentuk karena salah satu lempeng/kerak bumi ada yang “menyusup” masuk kedalam mantel bumi - (analogi sederhana jika mobil truk trailer bertabrakan dengan mobil sedan tentunya yang sedan akan menyusup ke bawah truk trailer yang lebih tinggi) - sehingga membentuk dasar laut yang relatif lebih dalam dari lainnya. Contoh palung dasar laut adalah palung di bagian barat P. Sumatera (Gambar ) mulai dari sebelah barat P. Sabang menerus memanjang ke pantai selatan P. Jawa terus memanjang lagi ke arah pantai selatan P. Bali, P. Lombok, P. Timor dst hingga berhenti di Kep. Aru. Palung ini khas terbentuk karena pertemuan antara lempeng benua dan lempeng samudera. Jalur atau zona pertemuan dua lempeng jenis ini disebut subduksi (subduction)



Gambar 4. Irisan penampang melintang arah relatif Barat – Timur dari P. Sumatera dan Samudera Hindia

Bagaimana jika lempeng benua darat bertemu dengan lempeng benua darat lainnya? Yang terbentuk adalah pegunungan yang sangat tinggi. contoh pegunungan tinggi benua adalah pegunungan Himalaya, pegunungan ini terbentuk karena hasil pertemuan/tabrakan (collision) dua lempeng benua (analogi sederhana jika dua mobil dengan tinggi yang sama saling bertabrakan akan terdapat gaya yang membuat salah satunya pasti ada yang “mencuat” naik ke atas)


Lempeng yang bergerak relatif saling berdekatan merupakan manifestasi dari pergerakan menjauh antara dua lempeng membentuk patahan transform (saling berjejeran). Satu sisi saling menjauh sementara sisi lainnya bergerak relatif sejajar (seperti saling balapan).

Teori lempeng tektonik saat ini dipakai untuk menjelaskan bagaimana terjadinya gempa dan pembentukan jajaran gunungapi. Jajaran deretan zona subduksi berikut gunungapi yang memanjang ini dikenal dengan istilah ring of fire (rangkaian cincin api)



Gambar 5. Indonesia berada di jalur pertemuan dua lempeng dunia yaitu antara Lempeng Eurasian (Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi) dan the Lempeng Indo-Australian (Papua), maka Indonesia merupakan bagian dari Ring of Fire wilayah Pasifik.



Gambar 6. Jalur sebaran gunungapi di Indonesia yang mengikuti pola subduksi, terdapat kurang lebih 240 gunungapi di Indonesia atau 13 persen dari jumlah gunung api di dunia

B. Proses Terjadinya Gempa dan Tsunami
Akan dijelaskan melalui beberapa gambar di bawah ini bagaimana proses terjadinya gempa, dengan harapan lewat gambar lebih memudahkan untuk dipahami. Silakan klik pada masing-masing gambar untuk tampilan perbesar

Gempa tidak disertai tsunami, Gempa Padang Akhir September 2009
1.


2.


Gempa dan getarannya dapat membuat patahan-patahan baru serta dapat mengaktifkan patahan-patahan yang sudah ada, jika patahan-patahan tersebut ada dan mencapai ke permukaan bumi akan membuat kerusakan hebat pada daerah sekitar permukaan tersebut.

3.


Gempa disertai tsunami, Gempa dan Tsunami Aceh Desember 2004

1.


2.


3.


4.


5.


6.





Kesimpulan:

- Wilayah pada jalur pertemuan dua lempeng memiliki potensi gempa yang tinggi, serta ditandai dengan terdapatnya gunungapi
- Negara Indonesia terletak pada pertemuan dua lempeng utama dunia
- Negara Indonesia memiliki potensi gempa yang sangat besar
- Negara Indonesia memiliki banyak deretan gunungapi
- Gempa besar dapat menimbulkan tsunami, namun tidak semua gempa berpotensi menimbulkan tsunami
- Di Indonesia Hanya P. Kalimantan dan Papua bagian selatan yang relatif “aman” dari gempa
- Secara scientis gempa belum dapat diprediksi/diduga apalagi diramalkan kapan terjadinya


Keuntungan Indonesia di daerah pertemuan dua lempeng aktif
- Wilayah di sekitar gunungapi memiliki tanah yang sangat subur
- Adanya aktifitas magma memungkinkan terjadinya mineralisasi berbagai jenis bahan tambang
- Efek panas di beberapa tempat dapat lebih cepat membantu mematangkan minyakbumi
- Daerah magmatis dan vulkanisme (gunungpi) juga berpotensi sebagai sumber energi geothermal

Semoga apa yang saya sampaikan dapat membuka mata kita yang awam tentang fenomena kejadian gempa dan dapat mengerti tentang kejadian gempa sesuatu yang harus kita pahami sebagai sunatullah.

Dan Dia yang menghamparkan bumi dan menjadian gunung-gunung dan sungai-sungai di permukaannya. Dan padanya Dia menjadikan semua buah-buahan berpasang-pasangan, Dia menutupkan malam dengan siang. Sungguh, pada yang demikian terdapat tanda-tanda kebesaranNya bagi orang-orang yang berfikir.
Dan di bumi terdapat bagian-bagian yang saling berdampingan (berdekatan), kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman…………………………Sungguh pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kebesaranNya bagi orang-orang yang mengerti. (Surat Ar-Ra’d 3 – 4)

1 komentar: