Perairan Darat Penyimpan Karbon Strategis
BOGOR-- Perairan darat memiliki fungsi strategis untuk menopang kehidupan manusia dan terkait
dengan perubahan iklim,
perairan darat sebagai bagian dari lahan basah lainnya berfungsi sebagai penyimpan dan penangkap karbon.
"Berpijak pada strategisnya fungsi itu, maka LIPI pada Rabu ini (15/10) menggelar seminar nasional bertema "Perairan Darat dan Perubahan Iklim," kata Hendro Wibowo, S.Si., M.Sc dari Pusat Penelitian (P2) Limnologi LIPI.di IPB International Convention Center, Bogor, Rabu (15/10).
Limnologi secara umum adalah ilmu yang mempelajari ekologi perairan darat (inland waters) yang mencakup kajian sifat fisik, kimiawi dan biologik perairan baik tawar maupun payau.
Menurut Hendro, perairan darat sebagai lahan basah juga merupakan penyangga dampak anomali cuaca dan iklim karena
kemampuannya menyerap banjir dan memasok air pada saat musim kemarau. Namun perubahan iklim memberi tekanan terhadap lingkungan perairan darat yang mengakibatkan perubahan kemampuan produktivitasnya, kualitas dan kuantitas air, hingga bencana ke-air-an dalam beberapa dekade mendatang.
"Karena itulah diperlukan dukungan dan peran serta seluruh lapisan masyarakat untuk mengantisipasi dampak akibat perubahan iklim terhadap perairan darat," katanya.
Dia menjelaskan, seminar nasional itu menghadirkan pembicara utama Dr Giuseppe Arduino dari Kantor UNESCO di Jakarta, dan Gubernur Sumatera Utara Syamsul Arifin dengan peserta dari kalangan lembaga penelitian, perguruan tinggi, departemen, Pemda, BUMN, LSM, dan kalangan swasta.
Tujuan seminar adalah mengembangkan konsep pemanfaatan perairan darat untuk pembangunan berkelanjutan sebagai antisipasi perubahan iklim, membangun jaringan antarinstitusi bagi terwujudnya pemanfaatan perairan darat secara lestari dalam menghadapi perubahan iklim.
Selain itu, meningkatkan peran serta dan kepedulian kalangan akademis, masyarakat, serta pengambil keputusan dalam mengurangi dampak perubahan iklim terhadap perairan darat. (ant/ri)
Foto: corbis.com
dengan perubahan iklim,
perairan darat sebagai bagian dari lahan basah lainnya berfungsi sebagai penyimpan dan penangkap karbon.
"Berpijak pada strategisnya fungsi itu, maka LIPI pada Rabu ini (15/10) menggelar seminar nasional bertema "Perairan Darat dan Perubahan Iklim," kata Hendro Wibowo, S.Si., M.Sc dari Pusat Penelitian (P2) Limnologi LIPI.di IPB International Convention Center, Bogor, Rabu (15/10).
Limnologi secara umum adalah ilmu yang mempelajari ekologi perairan darat (inland waters) yang mencakup kajian sifat fisik, kimiawi dan biologik perairan baik tawar maupun payau.
Menurut Hendro, perairan darat sebagai lahan basah juga merupakan penyangga dampak anomali cuaca dan iklim karena
kemampuannya menyerap banjir dan memasok air pada saat musim kemarau. Namun perubahan iklim memberi tekanan terhadap lingkungan perairan darat yang mengakibatkan perubahan kemampuan produktivitasnya, kualitas dan kuantitas air, hingga bencana ke-air-an dalam beberapa dekade mendatang.
"Karena itulah diperlukan dukungan dan peran serta seluruh lapisan masyarakat untuk mengantisipasi dampak akibat perubahan iklim terhadap perairan darat," katanya.
Dia menjelaskan, seminar nasional itu menghadirkan pembicara utama Dr Giuseppe Arduino dari Kantor UNESCO di Jakarta, dan Gubernur Sumatera Utara Syamsul Arifin dengan peserta dari kalangan lembaga penelitian, perguruan tinggi, departemen, Pemda, BUMN, LSM, dan kalangan swasta.
Tujuan seminar adalah mengembangkan konsep pemanfaatan perairan darat untuk pembangunan berkelanjutan sebagai antisipasi perubahan iklim, membangun jaringan antarinstitusi bagi terwujudnya pemanfaatan perairan darat secara lestari dalam menghadapi perubahan iklim.
Selain itu, meningkatkan peran serta dan kepedulian kalangan akademis, masyarakat, serta pengambil keputusan dalam mengurangi dampak perubahan iklim terhadap perairan darat. (ant/ri)
Foto: corbis.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar