- September 25, 2008 – 6:47 pm
- Ditulis dalam bReaKiNg NeWz
Segitiga Bermuda atau ledih dikenal sebagai “Devil’s Triangle” adalah suatu area khayal yang terletak di tenggara samudera Atlantik dari Amerika Serikat yang terkenal karena banyaknya insiden yang tidak dapat dijelaskan seperti hilangnya kapal laut, pesawat, perahu. Daerah yang dipercaya sebagai tempat segitiga ini adalah Bermuda, Miami, Fla., and San Juan, Puerto Rico.
Sudah banyak teori yang dicoba untuk menjelaskan banyaknya kejadian menghilangnya kapal dalam sejarah segitiga Bermuda ini. Banyak yang menganggap bahwa kejadian-kejadian ini berhubungan dengan keunikan ciri-ciri lingkungan ini.
Pertama, Segitiga Bermuda adalah salah satu di antara dua di dunia yang membuat jarum kompas dapat mengarah utara dengan tepat. Biasanya jarum kompas menunjukkan arah kutub utara. Perbedaan antara keduanya dikenal sebagai variasi kompas. Jumlah dari variasi ini berubah sebanyak 20 derajat. Apabila variasi kompas ini dibiarkan, seorang nahkoda akan mengemudikan kapalnya jauh dari rute dan akan berada dalam kesulitan.
Di Asia sendiri terdapat area yang bernama “Devil’s Sea” yang terletak di pesisir timur Jepang. Area ini juga memiliki karakteristik magnetis yang sama dengan segitiga Bermuda. Area ini juga terkenal akan hilangnya kapal-kapal.
Kedua, karakter dari Gulf Stream yang dapat menghapus bukti-bukti dari suatu kejadian. Pola cuaca daerah Karibia-Atlantik yang tidak menentu juga memberi pengaruh yang cukup signifikan. Badai lokal yang datang tiba-tiba dan semburan air sering menimbulkan bencana bagi pilot dan marinir.
Ketiga dan yang terakhir, topografi dari dasar samudra yang bervariasi pada setiap jengkalnya. Dengan interaksi tekanan air yang kuat dan fluks yang constant akan membuat bencana dapat terjadi dengan sangat cepat dan tiba-tiba.
Penjaga pantai sendiri tidak terpuaskan akan penjelasan supernatural atas bencana yang terjadi di laut karena dari pengalaman mereka, bersatunya kekuatan alam dengan ketidakpastian dari kehidupan manusia sering melakukan sesuatu yang tidak terjangkau oleh ilmu pengetahuan.
Source: http://www_crystalinks_com-bermuda_files/bermuda.html
Sudah banyak teori yang dicoba untuk menjelaskan banyaknya kejadian menghilangnya kapal dalam sejarah segitiga Bermuda ini. Banyak yang menganggap bahwa kejadian-kejadian ini berhubungan dengan keunikan ciri-ciri lingkungan ini.
Pertama, Segitiga Bermuda adalah salah satu di antara dua di dunia yang membuat jarum kompas dapat mengarah utara dengan tepat. Biasanya jarum kompas menunjukkan arah kutub utara. Perbedaan antara keduanya dikenal sebagai variasi kompas. Jumlah dari variasi ini berubah sebanyak 20 derajat. Apabila variasi kompas ini dibiarkan, seorang nahkoda akan mengemudikan kapalnya jauh dari rute dan akan berada dalam kesulitan.
Di Asia sendiri terdapat area yang bernama “Devil’s Sea” yang terletak di pesisir timur Jepang. Area ini juga memiliki karakteristik magnetis yang sama dengan segitiga Bermuda. Area ini juga terkenal akan hilangnya kapal-kapal.
Kedua, karakter dari Gulf Stream yang dapat menghapus bukti-bukti dari suatu kejadian. Pola cuaca daerah Karibia-Atlantik yang tidak menentu juga memberi pengaruh yang cukup signifikan. Badai lokal yang datang tiba-tiba dan semburan air sering menimbulkan bencana bagi pilot dan marinir.
Ketiga dan yang terakhir, topografi dari dasar samudra yang bervariasi pada setiap jengkalnya. Dengan interaksi tekanan air yang kuat dan fluks yang constant akan membuat bencana dapat terjadi dengan sangat cepat dan tiba-tiba.
Penjaga pantai sendiri tidak terpuaskan akan penjelasan supernatural atas bencana yang terjadi di laut karena dari pengalaman mereka, bersatunya kekuatan alam dengan ketidakpastian dari kehidupan manusia sering melakukan sesuatu yang tidak terjangkau oleh ilmu pengetahuan.
Source: http://www_crystalinks_com-bermuda_files/bermuda.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar