Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap ke dalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya. Dengan melalui sungai merupakan cara yang biasa bagi air hujan yang turun di daratan untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau. Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke anak sungai. Beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama. Aliran air biasanya berbatasan dengan kepada saluran dengan dasar dan tebing di sebelah kiri dan kanan. Penghujung sungai di mana sungai bertemu laut dikenali sebagai muara sungai.
Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sundai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan,embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertantu air sungai juga berasal dari lelehan es / salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Kemanfaatan terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata sungai. Di Indonesia saat ini terdapat 5.950 daerah aliran sungai (DAS).
Ditinjau dari konsep ekohidrologi pada kesepakatan dunia pada KTT Bumi (Earth Summit) di Johannesburg pada September 2002 sodetan sungai (river diversion) digolongkan sebagai pembangunan berkelanjutan. [1]
Daftar isi[sembunyikan] |
[sunting] Jenis sungai
Sungai menurut jumlah airnya dibedakan :- sungai permanen - yaitu sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera.
- sungai periodik - yaitu sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya kecil. Contoh sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa misalnya sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa Tengah. Sungai Progo dan sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta sungai Brantas di Jawa Timur.
- sungai intermittent atau sungai episodik - yaitu sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya banyak. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di pulau Sumba.
- sungai ephemeral - yaitu sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.
- sungai konsekwen yaitu sungai yang arah alirannya searah dengan kemiringan lereng
- sungai subsekwen yaitu sungai yang aliran airnya tegak lurus dengan sungai konsekwen
- sungai obsekwen yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya berlawanan arah dengan sungai konsekwen
- sungai insekwen yaitu sungai yang alirannya tidak teratur atau terikat oleh lereng daratan
- sungai resekwen yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya searah dengan sungai konsekwen
[sunting] Manajemen Sungai
Sungai seringkali dikendalikan atau dikontrol supaya lebih bermanfaat atau mengurangi dampak negatifnya terhadap kegiatan manusia.- Bendung dan Bendungan dibangun untuk mengontrol aliran, menyimpan air atau menghasilkan energi.
- Tanggul dibuat untuk mencegah sungai mengalir melampaui batas dataran banjirnya.
- Kanal-kanal dibuat untuk menghubungkan sungai-sungai untuk mentransfer air maupun navigasi
- Badan sungai dapat dimodifikasi untuk meningkatkan navigasi atau diluruskan untuk meningkatkan rerata aliran.
Banyak sungai kini semakin dikembangkan sebagai wahana konservasi habitat, karena sungai termasuk penting untuk berbagai tanaman air, ikan-ikan yang bermigrasi, menetap, dan budidaya tambak, burung-burung, serta beberapa jenis mamalia.
[sunting] Referensi
- ^ Harian Kompas, 29 November 2005, halaman:? .Sungai Ciliwung Tahun 2026
[sunting] Lihat pula
[sunting] Nama-nama daerah
Sungai disebut dalam beragam istilah di alamtologi Indonesia:- Krueng (bahasa Aceh)
- Bah (bahasa Batak)
- Aek, air, aie, batang, atau sei (bahasa-bahasa di Sumatera)
- Way (bahasa Lampung)
- Batang banyu (bahasa Banjar)
- Batang atau danum (bahasa Ngaju)
- Ci (bahasa Sunda)
- Kali, bengawan (bahasa Jawa)
- Tukad (dibaca /ʈukad/, bahasa Bali)
- Kokok (bahasa Sasak)
- Salo/Salu (bahasa Bugis-Makassar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar