Kegiatan Belajar 1 | Kegiatan Belajar 2 | Latihan | Rangkuman | Pustaka | Kunci Tugas | Tes Akhir Modul
Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria (ukuran) tertentu. Dasar untuk menyusun komposisi penduduk yang umum digunakan adalah umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal. Pengelompokkan penduduk dapat digunakan untuk dasar dalam pengambilan kebijakan dan pembuatan program dalam mengatasi masalah-masalah di bidang kependudukan.
Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria (ukuran) tertentu. Dasar untuk menyusun komposisi penduduk yang umum digunakan adalah umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal. Pengelompokkan penduduk dapat digunakan untuk dasar dalam pengambilan kebijakan dan pembuatan program dalam mengatasi masalah-masalah di bidang kependudukan.
Contoh:
Dengan mengetahui jumlah penduduk usia 7 –12 tahun maka pemerintah dapat memperkirakan berapa kebutuhan sekolah dasar yang harus disediakan mengingat usia tersebut adalah usia sekolah dasar.
Dengan mengetahui jumlah penduduk usia 7 –12 tahun maka pemerintah dapat memperkirakan berapa kebutuhan sekolah dasar yang harus disediakan mengingat usia tersebut adalah usia sekolah dasar.
Untuk selanjutnya kita akan bahas beberapa komposisi.
a. | Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin. Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3 yaitu: - Umur 0 – 14 tahun dinamakan usia muda/usia belum produktif. - Umur 15 – 64 tahun dinamakan usia dewasa/usia kerja/usia produktif. - Umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua/usia tak produktif/usia jompo. Sesuai dengan pengelompokkan umur di atas, maka struktur (susunan) penduduk negara-negara di dunia dibagi 3 yaitu:
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat ditampilkan dalam bentuk grafik yang dinamakan piramida penduduk. Bentuk piramida penduduk ada 3 macam yaitu:
Negara-negara berkembang seperti Indonesia memiliki piramida penduduk berbentuk limas dan negara-negara maju umumnya berbentuk granat dan sebagian kecil berbentuk batu nisan. Perhatikan gambar berikut ini! Grafik 2. Piramida Penduduk Pembuatan piramida penduduk dapat digunakan antara lain untuk: - Mengetahui perbandingan jumlah antara laki-laki dan perempuan. - Mengetahui keadaan jumlah penduduk di waktu yang akan datang. - Untuk mengetahui struktur umur penduduk suatu negara secara umum. Sampai disini apakah Anda sudah jelas? Selanjutnya perhatikan contoh hasil pembuatan piramida penduduk dari hasil sensus penduduk tahun 1990 setelah dibuat kelompok umur 0-4 tahun, 5-9 tahun dan seterusnya. Perhatikan tabel dibawah ini! Tabel 5. Susunan Penduduk menurut umur dan jenis kelamin tahun 1990. Dari tabel tersebut bila dibuat piramida penduduk terbentuklah gambar seperti berikut ini! Grafik 3. Piramida penduduk Indonesia tahun 1990. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin didasarkan atas jenis pria dan wanita. Komposisi ini sangat berpengaruh terhadap tingkat kelahiran seperti jika sebagian besar penduduk suatu negara terdiri wanita usia subur (15-44 tahun) maka tingkat kelahiran akan tinggi. Perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di daerah/negara tertentu pada tahun tertentu disebut perbandingan jenis kelamin (Sex Ratio) Rumus untuk menghitungnya: Contoh: Suatu daerah terdapat penduduk laki-laki berjumlah 185.000, sedang perempuan berjumlah 197.000. Hitunglah Sex Rationya! Penyelesaian Soal: Selain perhitungan perbandingan di atas ada satu hal yang perlu Anda ketahui lagi yaitu Rasio ketergantungan. Perhatikan uraian berikut ini! Rasio ketergantungan (dependency ratio) yaitu angka perbandingan yang menunjukkan besar beban tanggungan dari kelompok usia produktif. Usia produktif (15 – 64 tahun) selain menanggung kebutuhan hidup dirinya juga menanggung kebutuhan hidup golongan usia muda (0 – 14 tahun) dan golongan tua (65 tahun ke atas). Rumus untuk menghitungnya: Makin besar rasio ketergantungan, makin besar beban yang ditanggung oleh kelompok usia produktif. Apabila suatu negara besarnya rasio ketergantungan misalnya 65 berarti setiap 100 orang penduduk yang produktif menanggung beban hidup orang yang belum atau tidak produktif sebanyak 65 orang.
| ||||||||||||||||
b. | Komposisi penduduk menurut pekerjaan Penduduk dapat dikelompokkan berdasarkan pekerjaan yang dilakukan oleh tiap-tiap orang. Pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain pegawai negeri sipil, TNI, POLRI, buruh, pedagang, petani, pengusaha dan sopir. | ||||||||||||||||
c. | Komposisi penduduk menurut pendidikan Berdasarkan tingkat atau jenjang pendidikan yang telah ditamatkan penduduk dapat dikelompokkan dalam tingkat SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi. Pengelompokkan ini dapat digunakan untuk menentukan besarnya tingkat pendidikan penduduk. | ||||||||||||||||
d. | Komposisi Penduduk menurut Agama Pengelompokkan ini berdasarkan kepada agama yang dianut penduduk yaitu Islam, Katolik, Protestan, Hindu dan Budha. | ||||||||||||||||
e. | Komposisi penduduk menurut tempat tinggal Tempat tinggal yang sering digunakan dalam komposisi ini adalah tempat tinggal penduduk di desa dan di kota. Ciri khas negara agraris seperti Indonesia adalah sebagian besar penduduk tinggal di desa. |
Nah, apakah Anda sudah paham dengan materi tentang komposisi penduduk, kalau sudah coba kamu amati komposisi penduduk di wilayahmu (RW). Bisa pula kamu gunakan data di kelurahan. Diskusikan dengan teman Anda data tersebut menurut umur dan jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan. Apa hasilnya? Nah laporkan hasil diskusimu kepada Guru Bina.
Kini kita lanjutkan lagi bahasan kita ke materi kepadatan penduduk.
Jumlah Penduduk | Pertumbuhan Penduduk | Komposisi Penduduk | Kepadatan Penduduk | Kualitas Penduduk | Mobilitas Penduduk | Latihan Kegiatan 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar