Macam-macam Bentuk Awan Pertanda Gempa


Mekanisme awan gempa
Tanda-tanda gempa: Gempa diketahui dari bentuk awan yang agak berbeda dari biasa. Ada awan yg berbentuk seperti radiasi, putaran spt angin taifu, atau awan lurus seperti tali.

Mekanisme: Gelombang elektromagnetik yang dikeluarkan sumber gempa keluar dan bertabrakan dengan permukaan bumi, menembus langit hingga terbentuklah awan yang berbentuk tidak seperti biasa.

Bentuk-bentuk awan gempa
Awan gempa terbentuk dari besarnya kekuatan gelombang elektromagnetik, juga menunjukkan tempat dan kapan akan terjadi gempa

Jelasnya silahkan dilihat gambar dan penjelasan berikut :
(Mohon maaf jika gambarnya tidak terlihat dg jelas)

Pada dasar bentuk awan dibagi 4 bagian (Gambar 1, 2, 3, 4)
Gambar 1: jenis satu tali lurus
Gambar 2: jenis bergelomang
Gambar 3: Jenis garis tegak lurus
Gambar 4: jenis kacang/ benih

Gambar 1 dibagi menjadi dua jenis awan:

gambar 1a:

* Berbentuk garis yang seakan membelah awan dan langit, bentuknya spt layer. Banyak yg terkecoh dg awan hujan atau awan yg muncul setelah hujan
* Prakiraan waktu kejadian gempa: Diperkirakan gempa akan terjadi dalam waktu 2~3 hari setelah awan jenis ini muncul
* Jenis gempa: Gempa besar
* Prakiraan pusat gempa: Ada kemungkinan pusat gempa adalah sesuai arah panah

Contoh gempa yg pernah terjadi setelah muncul jenis awan ini:

* Gempa Kushiro (hokkaido), 18 Januari 2005, M6,4

gambar 1b:

* Berbentuk garis vertikal mirip tali kemben kimono jepang berujung runcing
* Prakiraan waktu kejadian gempa: Semakin panjang awannya, semakin dekat terjadinya gempa
* Semakin penuh isi awan dan semakin tipis awannya, menandakan semakin kuat getaran gempanya
* Rata-rata berwarna putih, ada jg berwarna abu-abu, merah bahkan hitam
* Jika sisik awannya tipis, menandakan getaran gempanya lemah
* Mudah terkecoh dg asap pesawat atau awan hujan
* Prakiraan pusat gempa: Sesuai dg arah panah

Contoh gempa yg terjadi setelah muncul awan jenis ini:

* Gempa Tokachi (Hokkaido), 26 September 2003, M8.0
* Gempa Niigata, 23 Oktober 2004, M 6.8
* Gempa Tottori, 6 Oktober 2000, M 7.3
* Gempa Aceh (Indonesia) 26 Desember 2004, M 9.3


Gambar 2 dibagi menjadi empat bentuk awan:

gambar 2a:

* Berbentuk gelombang air dari atas ke bawah
* Prakiraan pusat gempa: Sesuai gambar, di bawah tengah-tengah awan akan menjadi pusat gempa
* Bentuk khasnya: Semakin awan berbentuk panjang, dan tebal dan penuh, semakin bear getarannya

Contoh gempa yg terjadi setelah muncul awan jenis ini:

* Gempa Niigata, 23 Oktober 2004, M 6,8


gambar 2b:

* Berbentuk seperti arah panah yg menandakan lokasi pusat gempa
* Prakiraan waktu kejadian gempa: Akan terjadi beberapa hari setelah muncul awan seperti ini.
* Ciri khasnya: jika awan semakin panjang dan semakin tebal berisi, semakin kuat pula getarannya. Jenis awan ini jarang sekali muncul.


gambar 2c:

* Bentuk khasnya seperti rentetan tulang yg tegak
* Prakiraan waktu kejadian gempa: Akan terjadi di hari itu juga, antara 2~24 jam kemudian setelah muncul awan ini
* Prakiraan pusat gempa: Kemungkinan besar sesuai arah panah


gambar 2d:

* Bentuk khasnya seperti payung tanpa tongkat, hanya satu garis, awan jenis ini jarang muncul.
* Prakiraan pusat gempa: Besar kemungkinan akan terjadi 2~3 hari setelah kemunculan awan ini
* Semakin panjang awan, semakin cepat pula terjadinya gempa


Gambar 3 hanya satu bentuk awan, yakni garis horizontal tegak lurus

* Prakiraan waktu kejadian gempa: Besar kemungkinan akan terjadi gempa dalam jangka waktu 8 hari setelah kemunculan awan ini
* Prakiraan pusat gempa: sesuai arah panah, tepat di bawah awan horizontal, besar kemungkinan dalam diameter 150 kilometer atau di sekitar orang yg melihat awan jenis ini
* Mudah terkecoh dg asap pesawat, akan tetapi awan ini tidak mudah hilang atau berubah bentuk, dan tahan lama

Contoh gempa yg pernah terjadi setelah kemunculan awan ini:

* Gempa Osaka, 17 Januari 1995, M 7.3
* Gempa Niigata, 25 Oktober 2004, M 5


Gambar 4 ada dua jenis bentuk awan:

gambar 4a:

* Bentuk khasnya seperti padi, akan tetapi bentuk awan ini tidak langsung berubah karena pengaruh angin
* Prakiraan waktu kejadian gempa: Besar kemungkinan akan terjadi gempa dalam waktu 2 hari setelah kemunculan awan ini
* Prakiraan pusat gempa: Searah arah panah


gambar 4b:

* Bentuk khasnya seperti kacang atau air mata, karena muncul di atas ketinggian 2000~3000 m dr permukaan bumi, akanmudah terkecoh dg awan hujan
* Prakiraan waktu kejadian gempa: Besar kemungkinan akan terjadi gempa dlm beberapa hari setelah kemunculan awan ini
* Semakin besar awannya semakin besar pula kekuatan gempanya
* Prakiraan pusat gempa: Sesuai arah panah gambar, empat arah

So, mulai sekarang kalo jalan2 di luar rumah... jangan lupa mengamati bentuk2 awan. But, highly unrecommended buat yang lagi pegang kemudi....



1 komentar: