SEJARAH PEMBENTUKAN BUMI

Permulaan terjadinya Bumi merupakan sebagian dari gumpalan gas dari Matahari, Gumpalan gas yang besar tersebut selalu dalam keadaan berputar.Dikarenakan sesuatu hal, terlepaslah sebagian gumpalan itu, walaupun seolah-olah dicampakkan sangat jauh tetapi gumpalan itu masih tetap berputar terus-menerus mengelilingi gumpalan besar (matahari) tersebut. Gumpalan-gumpalan yang terpisah dan masih tetap berputar tersebut setelah mengalami proses pendinginan akan menjadi padat. Padatan itulah kemudian yang menjadi planet-planet di tata surya kita. Dari gumpalan yang terlepas tersebut (planet), terlepas pula sebagian dari planet tetapi juga tetap berputar dan mengelilingi gumpalan yang ditinggalkan, itulah yang disebut bulan atau satelit.
Setelah bumi terbentuk bersama-sama planet lain,maka bahan-bahan yang lebih berat menggumpal di dalam intinya, berikut merupakan penyusun lapisan bumi :
1. kerak bumi, terdiri dari unsur-unsur silisium dan aluminium.
2.
silsium dan magnesium 3. persenyawaan logam sulfida 4. inti (besi dan nikel)
Tebal dari masing-masing bagian dapat diketahui dengan menyelidiki jalanya gelombang gempa, karena gelombang gempa di biarkan oleh lapisan tadi sesuai dengan kecepatan getaran lapisan tadi.
Era Sejarah Pembentukan Bumi
PRAKAMBRIUM
Era ini memiliki lapisan yang selalu terdapat fosil dibawahnya. Lapisan batuan baru dikatakan berumur Prakambrium jika terutup lapisan yang berfosil Kambrium. Lapisan Prakamrium terdiri dari batuan batuan beerhablur, baik yang berasal dari pembekuan magma cair, maupun dari pelebeuran dan penghabluran kembali sedimen sedimen dan batuan batuan lainnya, yang disebabkan oleh perubahan kimiawi dan fisis pada sedimen sedimen dan batuan beku. seringkali batu-batuan prakambium sangat sulit diselidiki untuk mengetahui proses manakah di antara ketiga proses tersebut ang sesungguhnya telah membentuk batua tadi, dan di antanya dapat ditemukan bentuk-bentuk peralihan. Seandainya terdapat perlapisan, maka seringkali hal ini disebabkan juga oleh perubahan-perubahan fisis dan kimiawi tertentu pada tekanan yang tinggi. Diperkirakan batuan prakambrium tampak dipermukaan bumi karena batuan-batuan itu sejak terjadi tidak pernah tertutup oleh sedimen yang lebih muda. Karena bentuknya yang agak melingkar dan permukaannya sedikit cembung, maka inti-inti prakabrium disebut "perisai benua".
PALEOZOIKUM
1. Kambrium
Zaman ini ditandai oleh adanya endapan-endapan yang mengandung jasad-jasad fosil yang telah mencapai tingkat perkembangan yang tinggi, bila dibandingkan dengan yang dijumpai pada era prakambium.Semua masih hidup terbatas pada air laut, terutama jasad-jasad samudera, contohnya: archaecyatha dan binatang petunjuk. Batuan pada zaman kambrium bercirikan endapan gamping yang mengandung banyak pirit, sedimen pasir, belempung, dan kaya akan fosil. Maka kambrium diperkirakan lamanya 70 juta tahun.
Dengan menggunakan jejak fosil, maka dapatlah di ketahui 3 macam zaman kambrium :
a. fauna kambrium bawah
b. fauna kambrium tengah
c. fauna kambrium atas
2. Silur
Pada zaman Silur, penyebaran fauna lebih luas dibandingkan dengan zaman Kamrium. Banyak kelompok bintang baru yang muncul dalm zaman Silur. Diantaranya adalah vetebrata. Grapalit adalah ciri fosil penunjuk pada zaman Silur dan merupkan kumpulan bintang kecil yang disebut Robdosoma. sedimen pasir gamping, kebanyakan di endapkan pada tempat-tempat yang terangkat di dekatanya. Banyak binatang karang berkembang biak dengan baik , sehingga jasad-jasadnya meninggalkan bekas pada lapisan batu gamping yang tebal. Di indonesia, zaman silur adalah zaman tertua yang diketahui. Fosil silur berupa koral terbulat yang bernama Halisites, telah ditemukan orang dalam batu-batu lepas dalam suatu sungai di papua (irian jaya)
3. Devon
Zaman ini berceririkan munculnya tumbuhtumbuhan darat dan binatang bertulang belakang. Dilaut dijumpai perkembangan luas kelompok kelompok bintang yang tidak bertulang berlakang, seperti Amronit. Deon dibagi menjadi tiga: Bawah, Tengah, Atas. pada zaman devon banyak ditemukan lapisan-lapisan endapan daratan yang luas. Keadaan iklim sangat panas, dan didaerah tropis tumbuhan berkembang baik, mengakibatkan terjadinya tanah merah yang bersifat laten.
4. Karbon
Zaman ini ditandai dengan timbulnya sejarah besar karbon bebas di berbagai bagian dunia. Karbon beperan penting menjadi pentujuk keadaan cuaca atau iklim. Pada zaman Kan ini terjadi pembentukan pegunungan; hal hal inilah yang menybabkan zaman Karbon dapat dikenal deengan nyata. Terjadinya batu bara sangat erat hubungannya dengan oengangkatan dan pembentukan pegunungan.
5. Perm
Perm memiliki letak lapisan yang diskor dan berada ddi atas karbon mengandung batu bara. Ciri lain adalah adanya penyimpangan fauna laut dari 2 karbon fosil pada era Paleozikum yang penghabisan.
EZ c.MEZOZOIKUM
mezozoikum terdiri dari zaman Kapur, Jura, dan Trias. Zaman Kapur berumur lebih dari 90 juta tahun, Jura 145 juta tahun, dan Trias 190 juta tahun. Ketiga zaman ini disebut tingkat kehidupan pertengahan. Keadaan iklim panas dan basah. Hal ini dapat diketahui dengan adanya pertumbuhan dan perkembangan flora dan fauna. Penyebaran flora dan fauna pada era ini masih terbatas.
KENOZOIKUM
kenozoikum disebut juga era Neozoikum. Terdiri dari zaman tersier dan kuarter dan merupkan tingkat kehidupan baru.
1. Zaman tersier, tumbuh-tumbuhan berkembang baik dan meluas keseluruh wilayah kontinen, demikian juga mulai timbul dan berkembang tumbuh-tumbuhan yang berbunga. Keadaan iklim tidak begiyu berbeda dengan zaman sebelumnya. Pada zaman ini batu bara muda mulai terbentuk.
2. Zaman kuarter, merupakan permulaan era baru dengan munculnya mnanusia pertama di dunia. Perkembangan flora dan fauna meluas serta sudah berkembang denagan baik.
Teori Continental Drift
Teori ini dikemukakan oleh Alfred Lothar Wegener (1912) dalam bukunya The Origin of the Continental and Ocean’s
Teori ini menyatakan bahwa dahulu kala bumi hanya mempunyai satu benua yang disebut Pangea yang mengapung di atas benua yang disebut Thetys. Benua Pangea ini pada akhirnya terpecah menjadi Laurasia dan Gondwana, dimana kedua benua ini bergerak ke arah yang berbeda. Laurasia dan Gondwana inilah merupakan cikal bakal benua-benua yang ada saat ini . Isinya, benua tersusun dari batuan sial yang terapung pada batuan sima yang lebih besar berat jenisnya. Pergerakan benua itu menuju khatulistiwa dan juga ke arah barat. Hipotesis utamanya adalah di bumi pernah ada satu benua raksasa yang disebut Pangea (artinya "semua daratan") yang dikelilingi oleh Phantalassa ("semua lautan"). Selanjutnya, 200 juta tahun yang lalu Pangaea pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil yang kemudian bergerak menuju ke tempatnya seperti yang dijumpai saat ini.
Teori Apungan Benua
Teori Kontraksi
Teori ini dikemukakan oleh Descartes (1596-1650) yang kemudian diteruskan oleh Suess (1831-1914)
Teori ini menyatakan bahwa bumi, dalam hal ini kerak bumi, mengalami pengerutan / penyusutan karena terjadinya pendinginan di bagian dalam bumi akibat konduksi panas. Pengerutan-pengerutan itu mengakibatkan bumi menjadi tidak rata, sehingga terjadilah gunung-gunung dan lembah-lembah
Teori Laurasia & Gondwana
1) Awalnya seorang ilmuwan bernama AntonioSnidar-Pellegrini mengatakan bahwa benua-benua, terutama Afrika dan Amerika Selatan, merupakan benua yang pernah bersatu
2) Frank B Taylor (1910) menyatakan bahwa pada mulanya hanya terdapat dua benua di bumi, Laurasia dan Gondwana.
3) Kedua benua tersebut kemudian bergerak secara perlahan ke arah ekuator sehingga terpecah-pecah membentuk benua-benua yang tampak sekarang.
4) Amerika Selatan, Afrika dan Australia dahulu menyatu dalam Gondwanaland
Teori Lempeng Tektonik
Teori merupakan penyempurnaan dari teori-teori sebelumnya.
Teori ini menyatakan kerak bumi (litosfer) yang mengapung di atas lapisan astenosfer dianggap satu lempeng (lempeng benua / lempeng samudera) yang saling berhubungan. Aliran konveksi yang keluar dari punggung laut menyebar ke kedua sisinya, sedang dibagian lain akan masuk kembali ke lapisan dalam dan bercampur dengan materi di lapisan itu.
Pergerakkan lempeng didunia berbeda-beda, yaitu berkisar 1,5 cm – 7,5 cm per tahun. Pergerakan lempeng tercepat dapat ditemukan di daerah Greendland (36 meter/tahun) dan Kep.Madagaskar (9 meter/tahun)
Para ahli geofisika menyatakan bahwa bagian luar bumi terbentuk oleh sekitar enam lempengan besar dan sekurang-kurangnya delapan lempengan kecil yang bergerak sendiri-sendiri
Lempengan-lempengan tersebut saling bertemu di sepanjang tiga tipe garis tepi yang berbeda-beda. Setiap tipe garis tepi dapat dikenali dari gerakan lempeng, gempa, dan gejala-gejala lainnya yang berbeda-beda pula.
Lempeng Tektonik Di Dunia
Pada saat ini dipermukaan bumi terdapat enam lempeng utama, yaitu :
1. Lempeng Eurasia, wilayahnya meliputi Eropa, Asia, dan daerah pinggirannya termasuk Indonesia
2. Lempeng Indo-Australia, wilayahnya meliputi Lautan Hindia serta subkontinen India dan Australia bagian barat
3. Lempeng Pasifik, wilayahnya meliputi seluruh Lautan Pasifik
4. Lempeng Amerika, wilayahnya meliputi Amerika Utara, Amerika Selatan, dan setengah bagian barat Lautan Atlantik
5. Lempeng Afrika, wilayahnya meliputi Afrika, setengah bagian timur Lautan Atlantik, dan bagian barat Lautan Hindia
6. Lempeng Antartika, wilayahnya meliputi Kontinen Antartika dan lautan Antartika

1 komentar:

  1. Kalau bulan bagaimana yach? Apa mirip gitu sama Bumi?

    BalasHapus