Posted on Mei 30, 2008 by 1405rt
Artikel ini berasal dari WWF Indonesia. Sudah diedit seperlunya. Semoga bisa membantu memperlambat pemanasan glogal.
“STOP GLOBAL WARMING!”
Anda Ramah Lingkungan? Hidup cerdas tidak cukup dengan
buang sampah di tongnya saja. Ada banyak langkah-langkah kecil yang akan membuat sebuah lompatan besar. Caranya? Mencoba untuk kurangi emisi karbon yang setiap hari kita lepaskan ke atmosfer.
Anda bisa jadi salah satu Climate Heroes yang turut memperlambat laju dampak global warming (pemanasan global) dan climate change (perubahan iklim)!
Mulai dengan tip-tip berikut ini.
Kalau bukan kita, siapa lagi?
“Hemat listrik, yuk!”
“Buat apa? Kan masih mampu bayar!”
Rata-rata kita baru merasa perlu ketika tagihan membumbung, kan. Pakai listrik seperlunya. Kenapa harus menunggu krisis untuk jadi pengguna yang bijak?
SMART SAVING, SMART LIVING!
Di Rumah, kantor, dan sekolah
Matikan lampu dan peralatan elektronik (lampu, televisi, komputer, stereo, mesin cuci, oven, hingga video game) bila tidak diperlukan: saat makan siang, rapat, pulang kantor, dst. Jangan meninggalkannya dalam keadaan stand-by. Mereka masih mengonsumsi listrik!
Beli alat elektronik dengan model paling hemat energi.
Memasak air minum? Didihkan sesuai kebutuhan. Untuk mandi, gunakan pemanas tenaga matahari. Dan, dijaga jangan sampai air mengalir terus menerus.
Bersihkan saringan penghisap debu, termasuk saringan AC. Saringan yang tersumbat menyebabkan motor bekerja lebih berat sehingga menggunakan lebih banyak listrik.
Manfaatkan cahaya matahari dan angin yang alami secara optimal di siang hari. Buka jendela lebar-lebar. Nyalakan lampu saat menjelang sore. Jangan lupa lampu diganti dengan lampu hemat energi. Dan, lampu dijaga selalu bersih supaya terang dengan maksimal.
Pintu lemari es harus ditutup rapat dan hanya dibuka seperlunya. Isi lemari es secukupnya. Terlalu penuh akan menghalangi sirkulasi udara pendingin. Sama halnya ketika kita memasukkan makanan/minuman panas. Ini akan membuat kulkas bekerja lebih keras.
Atur suhu AC sesuai kebutuhan. Karena semakin dingin suhu semakin banyak energi listrik yang diperlukan.
Gunakan mesin cuci hanya bila cucian Anda banyak. Atau, sesuai kapasitas. Lalu, isi air sesuai petunjuk. Gunakan panas matahari untuk pengeringan secara alami. Mesin cuci yang efisien mampu menghemat air hingga 1.500 liter per tahun. Hemat listrik, hemat air, hemat biaya!
Bersihkan bagian bawah setrika dari kerak/kotoran. Setrika otomatis lebih hemat listrik. Atur setrika listrik, sesuai dengan tingkat panas yang diperlukan.
Cegah kebocoran air pada kran atau pipa.
Pertimbangkan untuk membeli laptop dibanding desktop atau personal computer karena laptop lebih hemat 5 kali lipat dibanding desktop. Ketika Anda sudah memiliki desktop dianjurkan menggunakan layar monitor LCD dibanding CRT.
Bila perlu, atur “energy audit” secara berkala untuk gedung Anda. Para ahli energi akan menganalisa kapan dan dimana saja terjadi pemborosan energi dan apa yang bisa dilakukan agar energi tersebut bisa digunakan secara lebih efisien. Audit ini biasanya gratis. Termasuk audit untuk proses produksi dan kendaraan yang dipakai oleh semua pemakai gedung.
HITUNG SENDIRI PEMAKAIAN LISTRIK ANDA
Biaya listrik = Total kWh (jumlah pemakaian listrik) x lama pemakaian dalam jam x Tarif Dasar Listrik (sesuai kelompok golongan)
Tarif Dasar Listrik (TDL) menurut www.pln.co.id
Golongan R1 (< 2200 VA), 1 kWh = Rp 320,- untuk pemakaian sampai dengan 20 kWh
Golongan R2 (2200 VA – 6600 VA), 1 kWh = Rp 575,-
Golongan R3 (>2200 VA), 1 kWh = Rp 621,-
Misalnya, untuk sebuah lampu berdaya 100 watt yang digunakan selama 10 jam setiap harinya, konsumen di kelompok R1 harus membayar = 0.1 kWh x 10 x 30 hari x Rp 305,- = Rp. 9,150,- sebulan.
Sementara apabila lampu tersebut diganti dengan lampu hemat energi berdaya 20 watt, konsumen hanya perlu membayar = 0.02 kWh x 10 x 30 hari x Rp 305,- = Rp. 1,830,- sebulan.
Ganti Lampu 100 watt dengan lampu 20 Watt untuk pemakaian 10 jam/hari. Coba dihitung:
Penghematan energi listrik/bulan:
(100W-20W) x 10 jam/hari x 30 hari = 2400 Wh = 2,4 kWh
Penghematan biaya/bulan:
R1 (< 2.200 VA) = rata-rata Rp. 320,- /kWh
2,4 kWh x Rp. 320,- = Rp. 768,-
R2 (2.200 – 6.600 VA) = Rp. 575,-/kWh
2,4 kWh x Rp 575,- = Rp. 1.380,-
Tarif R3 (>6.600 VA) = Rp. 621,-/kWh
2,4 kWh x Rp 621,- = Rp.1,490,-
Emisi CO2 yang direduksi/bulan:
Koefisien emisi CO2 di Indonesia menurut IPPC (199 = 781.2621 gram/kWh
2,4 kWh x 781.2621 gr/kWh = 1.875 g = 1,875 kg CO2
Ini baru 1 alat elektronik. Ada berapa alat elektronik di rumah Anda?
GO GREEN!
Dengan berhemat listrik, Anda sudah melakukan satu langkah untuk perubahan. Anda bisa mengubah dunia bila melanjutkannya dengan langkah-langkah lain ini.
Peduli Transportasi
Hindari bepergian dengan pesawat terbang apabila jarak tempuh kurang dari 500 km.
Gunakan sepeda untuk perjalanan pendek, selain hemat energi, itu akan membuat Anda bugar! Gunakan kendaraan umum untuk perjalanan sedang.
Lebih suka pakai mobil? Perhatikan hal-hal ini:
Ajak rekan-rekan sejurusan untuk pergi bersama-sama.
Beli kendaraan hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Gunakan bahan bakar bebas timbal.
Matikan mobil apabila menunggu lebih dari 30 detik.
Cek tekanan ban mobil, karena apabila tekanan kurang 0,5 bar dari normal akan meningkatkan penggunaan bahan bakar sebesar 5%.
Usahakan untuk memanaskan mobil dalam posisi berjalan karena kan lebih cepat panas. Anda hemat bahan bakar.
Hindari menggunakan rem secara mendadak karena mengonsumsi bahan bakar dengan cepat.
Turunkan bagasi apabila Anda tidak membutuhkannya lagi, karena 100 kilo beban akan menambah penggunaan 1 liter bahan bakar lebih banyak dalam jarak 100 km
Hidup Minimalis alias Efisien
Cara hemat paling efektif adalah pakai seperlunya. Semakin sedikit Anda membeli, semakin sedikit pula Anda menggunakan energi. Sederhana, kan? Bayangkan kalau perubahan gaya hidup simpel ini dilakukan semua orang. Hasilnya tentu saja besar.
Tanam pohon di halaman rumah. Pohon besar dapat menahan angin kencang, panas matahari langsung, dan menyerap karbon. Sebisa mungkin pilih yang sedikit menyerap air.
Batasi penggunaan kertas. Mau nge-print? Cetak bolak balik. Atau, gunakan kertas bekas yang salah satu sisinya masih kosong. Makin banyak kertas atau tisu dipakai, makin banyak pohon ditebang.
Beli sekaligus banyak. Anda tidak membutuhkan bungkus banyak-banyak juga. Lebih sedikit energi? Pasti.
“NO PLASTIC BAGS, please!”
Organik? Why not? Selain membunuh hama, pestisida membunuh mikroorganisme yang menahan karbon tetap berada di dalam tanah. Tanah tidak lagi subur secara alami.
Konsumsi makanan lokal. Jika produk makanan ini tak perlu didistribusikan dalam jarak jauh berarti lebih sedikit CO2 yang dikeluarkan dari mobil pengangkutnya.
Beli satu jenis produk, bukan dua atau lebih produk yang sama. Semisal, Anda hanya butuh sepasang sepatu, bukan dua atau tiga pasang sepatu dalam satu waktu.
Sebelum membeli barang, cek apakah terdapat logo daur ulang yang menunjukkan bahwa produk itu dapat didaur ulang.
Buka-buka lemari pakaian Anda. Berapa banyak yang tak terpakai? Pilih dibiarkan saja atau sumbangkan kepada orang lain yang lebih butuh?
Beli produk berkualitas yang tahan lama. Anda akan lebih sedikit membeli barang.
Kreatif dengan barang-barang yang Anda gunakan untuk bekerja, bermain, dan bersenang-senang. Tak perlu membeli produk baru untuk memulai aktivitas. Gunakan yang Anda punya dengan kreatif.
Terakhir, yang paling simpel dan penting, buang sampah pada tempatnya.
“STOP GLOBAL WARMING!”
Anda Ramah Lingkungan? Hidup cerdas tidak cukup dengan
buang sampah di tongnya saja. Ada banyak langkah-langkah kecil yang akan membuat sebuah lompatan besar. Caranya? Mencoba untuk kurangi emisi karbon yang setiap hari kita lepaskan ke atmosfer.
Anda bisa jadi salah satu Climate Heroes yang turut memperlambat laju dampak global warming (pemanasan global) dan climate change (perubahan iklim)!
Mulai dengan tip-tip berikut ini.
Kalau bukan kita, siapa lagi?
“Hemat listrik, yuk!”
“Buat apa? Kan masih mampu bayar!”
Rata-rata kita baru merasa perlu ketika tagihan membumbung, kan. Pakai listrik seperlunya. Kenapa harus menunggu krisis untuk jadi pengguna yang bijak?
SMART SAVING, SMART LIVING!
Di Rumah, kantor, dan sekolah
Matikan lampu dan peralatan elektronik (lampu, televisi, komputer, stereo, mesin cuci, oven, hingga video game) bila tidak diperlukan: saat makan siang, rapat, pulang kantor, dst. Jangan meninggalkannya dalam keadaan stand-by. Mereka masih mengonsumsi listrik!
Beli alat elektronik dengan model paling hemat energi.
Memasak air minum? Didihkan sesuai kebutuhan. Untuk mandi, gunakan pemanas tenaga matahari. Dan, dijaga jangan sampai air mengalir terus menerus.
Bersihkan saringan penghisap debu, termasuk saringan AC. Saringan yang tersumbat menyebabkan motor bekerja lebih berat sehingga menggunakan lebih banyak listrik.
Manfaatkan cahaya matahari dan angin yang alami secara optimal di siang hari. Buka jendela lebar-lebar. Nyalakan lampu saat menjelang sore. Jangan lupa lampu diganti dengan lampu hemat energi. Dan, lampu dijaga selalu bersih supaya terang dengan maksimal.
Pintu lemari es harus ditutup rapat dan hanya dibuka seperlunya. Isi lemari es secukupnya. Terlalu penuh akan menghalangi sirkulasi udara pendingin. Sama halnya ketika kita memasukkan makanan/minuman panas. Ini akan membuat kulkas bekerja lebih keras.
Atur suhu AC sesuai kebutuhan. Karena semakin dingin suhu semakin banyak energi listrik yang diperlukan.
Gunakan mesin cuci hanya bila cucian Anda banyak. Atau, sesuai kapasitas. Lalu, isi air sesuai petunjuk. Gunakan panas matahari untuk pengeringan secara alami. Mesin cuci yang efisien mampu menghemat air hingga 1.500 liter per tahun. Hemat listrik, hemat air, hemat biaya!
Bersihkan bagian bawah setrika dari kerak/kotoran. Setrika otomatis lebih hemat listrik. Atur setrika listrik, sesuai dengan tingkat panas yang diperlukan.
Cegah kebocoran air pada kran atau pipa.
Pertimbangkan untuk membeli laptop dibanding desktop atau personal computer karena laptop lebih hemat 5 kali lipat dibanding desktop. Ketika Anda sudah memiliki desktop dianjurkan menggunakan layar monitor LCD dibanding CRT.
Bila perlu, atur “energy audit” secara berkala untuk gedung Anda. Para ahli energi akan menganalisa kapan dan dimana saja terjadi pemborosan energi dan apa yang bisa dilakukan agar energi tersebut bisa digunakan secara lebih efisien. Audit ini biasanya gratis. Termasuk audit untuk proses produksi dan kendaraan yang dipakai oleh semua pemakai gedung.
HITUNG SENDIRI PEMAKAIAN LISTRIK ANDA
Biaya listrik = Total kWh (jumlah pemakaian listrik) x lama pemakaian dalam jam x Tarif Dasar Listrik (sesuai kelompok golongan)
Tarif Dasar Listrik (TDL) menurut www.pln.co.id
Golongan R1 (< 2200 VA), 1 kWh = Rp 320,- untuk pemakaian sampai dengan 20 kWh
Golongan R2 (2200 VA – 6600 VA), 1 kWh = Rp 575,-
Golongan R3 (>2200 VA), 1 kWh = Rp 621,-
Misalnya, untuk sebuah lampu berdaya 100 watt yang digunakan selama 10 jam setiap harinya, konsumen di kelompok R1 harus membayar = 0.1 kWh x 10 x 30 hari x Rp 305,- = Rp. 9,150,- sebulan.
Sementara apabila lampu tersebut diganti dengan lampu hemat energi berdaya 20 watt, konsumen hanya perlu membayar = 0.02 kWh x 10 x 30 hari x Rp 305,- = Rp. 1,830,- sebulan.
Ganti Lampu 100 watt dengan lampu 20 Watt untuk pemakaian 10 jam/hari. Coba dihitung:
Penghematan energi listrik/bulan:
(100W-20W) x 10 jam/hari x 30 hari = 2400 Wh = 2,4 kWh
Penghematan biaya/bulan:
R1 (< 2.200 VA) = rata-rata Rp. 320,- /kWh
2,4 kWh x Rp. 320,- = Rp. 768,-
R2 (2.200 – 6.600 VA) = Rp. 575,-/kWh
2,4 kWh x Rp 575,- = Rp. 1.380,-
Tarif R3 (>6.600 VA) = Rp. 621,-/kWh
2,4 kWh x Rp 621,- = Rp.1,490,-
Emisi CO2 yang direduksi/bulan:
Koefisien emisi CO2 di Indonesia menurut IPPC (199 = 781.2621 gram/kWh
2,4 kWh x 781.2621 gr/kWh = 1.875 g = 1,875 kg CO2
Ini baru 1 alat elektronik. Ada berapa alat elektronik di rumah Anda?
GO GREEN!
Dengan berhemat listrik, Anda sudah melakukan satu langkah untuk perubahan. Anda bisa mengubah dunia bila melanjutkannya dengan langkah-langkah lain ini.
Peduli Transportasi
Hindari bepergian dengan pesawat terbang apabila jarak tempuh kurang dari 500 km.
Gunakan sepeda untuk perjalanan pendek, selain hemat energi, itu akan membuat Anda bugar! Gunakan kendaraan umum untuk perjalanan sedang.
Lebih suka pakai mobil? Perhatikan hal-hal ini:
Ajak rekan-rekan sejurusan untuk pergi bersama-sama.
Beli kendaraan hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Gunakan bahan bakar bebas timbal.
Matikan mobil apabila menunggu lebih dari 30 detik.
Cek tekanan ban mobil, karena apabila tekanan kurang 0,5 bar dari normal akan meningkatkan penggunaan bahan bakar sebesar 5%.
Usahakan untuk memanaskan mobil dalam posisi berjalan karena kan lebih cepat panas. Anda hemat bahan bakar.
Hindari menggunakan rem secara mendadak karena mengonsumsi bahan bakar dengan cepat.
Turunkan bagasi apabila Anda tidak membutuhkannya lagi, karena 100 kilo beban akan menambah penggunaan 1 liter bahan bakar lebih banyak dalam jarak 100 km
Hidup Minimalis alias Efisien
Cara hemat paling efektif adalah pakai seperlunya. Semakin sedikit Anda membeli, semakin sedikit pula Anda menggunakan energi. Sederhana, kan? Bayangkan kalau perubahan gaya hidup simpel ini dilakukan semua orang. Hasilnya tentu saja besar.
Tanam pohon di halaman rumah. Pohon besar dapat menahan angin kencang, panas matahari langsung, dan menyerap karbon. Sebisa mungkin pilih yang sedikit menyerap air.
Batasi penggunaan kertas. Mau nge-print? Cetak bolak balik. Atau, gunakan kertas bekas yang salah satu sisinya masih kosong. Makin banyak kertas atau tisu dipakai, makin banyak pohon ditebang.
Beli sekaligus banyak. Anda tidak membutuhkan bungkus banyak-banyak juga. Lebih sedikit energi? Pasti.
“NO PLASTIC BAGS, please!”
Organik? Why not? Selain membunuh hama, pestisida membunuh mikroorganisme yang menahan karbon tetap berada di dalam tanah. Tanah tidak lagi subur secara alami.
Konsumsi makanan lokal. Jika produk makanan ini tak perlu didistribusikan dalam jarak jauh berarti lebih sedikit CO2 yang dikeluarkan dari mobil pengangkutnya.
Beli satu jenis produk, bukan dua atau lebih produk yang sama. Semisal, Anda hanya butuh sepasang sepatu, bukan dua atau tiga pasang sepatu dalam satu waktu.
Sebelum membeli barang, cek apakah terdapat logo daur ulang yang menunjukkan bahwa produk itu dapat didaur ulang.
Buka-buka lemari pakaian Anda. Berapa banyak yang tak terpakai? Pilih dibiarkan saja atau sumbangkan kepada orang lain yang lebih butuh?
Beli produk berkualitas yang tahan lama. Anda akan lebih sedikit membeli barang.
Kreatif dengan barang-barang yang Anda gunakan untuk bekerja, bermain, dan bersenang-senang. Tak perlu membeli produk baru untuk memulai aktivitas. Gunakan yang Anda punya dengan kreatif.
Terakhir, yang paling simpel dan penting, buang sampah pada tempatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar