Oleh : Budi Setiyarso/23/12/09
Dua OKB (orang kaya baru) asal Indonesia sedang menikmati malam tahun baru 2010 di Tokyo (Jepang). Merekapun hanyut dalam suasana kemeriahan pesta umat manusia di seluruh dunia tersebut. Bahkan saking senangnya, sampai lupa pada tugas yang diembannya. Tanggal 1 Januari 2010 pukul 16.00 mereka wajib menghadiri meeting di San Fransisco (USA). Mega proyek itu direncanakan akan mengucurkan dana hingga $ 50.000.000 atau setara Rp.500.000.000.000,- (lima ratus milyard bro…gak main-main kan ?)Pesta itu pun berakhir, namun rasa lelah akibat jingkrak-jingkrak kedua aktor kita inipun membuahkan rasa lelah yang luar biasa. Akibatnya mereka tertidur dengan lelapnya sampai terdengar ….
“Kring …kring … kriiiiing”
Jam beker menunjukkan pukul 06.00, padahal mereka belum berkemas-kemas sama sekali. Tanpa basa-basi, merekapun ribet mengemasi barang bawaannya dan segera meninggalkan hotel bintang lima itu. “Taksi, antar kami ke bandara …”, perintah Munandar, salah satu OKB pada sopir taksi yang mau dia tumpangi. “English please”, jawab sopir itu. Setelah si sopir paham, merekapun segera melaju ke bandara.
Pukul 07.00 tepat waktu Tokyo, mereka meninggalkan Negara Matahari Terbit itu. Masih ada waktu 9 jam agar mereka bisa menghadiri meeting itu tepat waktu. Padahal kata orang, perjalanan ke San Fransisco membutuhkan waktu 6 jam jika ditempuh dengan pesawat ultra cepat itu.
Pesawat melaju ke arah timur melewati Samudra Pasifik, meninggalkan Benua Asia dan menuju Benua Amerika.
Di dalam perjalanan yang penuh kepanikan itu, yang dilakukan Usman dan Munandar adalah :
- Usman yang sangat cerdas dimensi spritualnya, berdoa dengan khusuknya agar mereka datang tepat waktu atau meeting itu molor atau bahkan ditunda. Karena ini adalah kesempatan emas yang gak boleh terlewatkan agar bendera kejayaannya semakin berkibar.
- Munandar tak henti-hentinya memprediksikan waktu tiba di San Fransisco. Dihitunglah waktu tiba di San Fransisco itu sesambi terus berdoa agar tak terlambat.
Mau tau apa yang dipikirkan Munandar ?
Berikut apa yang ada di otaknya :
Pesawat melaju ke arah timur sejauh ± 8.675 Km. Teringat ia akan pelajaran Geografi yang diajarkan Guru SMA-nya dulu, kalau semakin ke timur maka waktu semakin lebih awal. Perbandingannya ketika di Jakarta baru adzan magrib (WIB) maka di Papua (WIT) magrib sudah berlangsung dua jam yang lalu.
Berarti jika mereka berangkat pukul 07.00 waktu Tokyo, maka mereka akan sampai di San Fransisco kurang lebih pukul 13.00 waktu Tokyo (karena standar perjalanan itu 6 jam, maka 07.00 + 6 jam = 13.00).
Diambilnya selembar kertas dan bolpoint dari sakunya. Kemudian dia menghitung dengan kasar waktu tambahan akibat perbedaan waktu antara Tokyo dan San Fransisco dengan memperhatikan jaraknya. Hitungan kasar itu pun masih menyamakan dengan perhitungan beda garis bujur di khatulistiwa yaitu : 1 derajat = 111 Km. Yang berarti selisih bujur antara Tokyo – San Fransisco sama dengan 8.675 Km dibagi dengan 111 Km atau setara 78 derajat ( 8.675 / 111 = 78 derajat).
Jika tiap 15 derajat itu selisih waktunya 1 jam, maka waktu tambahan akibat perbedaan waktu antara Tokyo – San Fransisco adalah 78 derajat dibagi 15 derajat atau 78 / 15 = 5,2 jam. Maka paling tidak mereka sampai di San Fransisco pukul 13.00 + 5 jam = 18.00.
Munandar menyadari hal itu lebih dulu dibandingkan Usman yang kini masih sibuk berdoa. Munandarpun bersedih, karena sebentar lagi proyek yang bernilai milyaran itu akan segera melayang dari dirinya. Si Bos dari San Fransisco sebelumnya sudah menjanjikan kalau ada yang terlambat dalam meeting itu, maka akan dianggap gugur. Munandarpun menutup matanya menenangkan hati dan tidur dalam kekecewaan yang luar biasa. Sementara Usman yang duduk di sebelah bangkunya masih nampak khusuk dengan doanya.
Pesawatpun mendarat di salah satu bandara terbesar di San Fransisco. Usman menangis keras-keras dan dengan kasar membangunkan Munandar. “Bangun Ndar, Bangun …. Kita terlambat…Hari sudah magrib…Rejeki kita melayang …Rejeki kita dipathok ayam…Hu hu hu hu …. Banguuuun !!!”, kata Usman diiringi tangisan. Munandarpun terbangun tanpa ekspresi kaget sama sekali. Karena ia sudah memperhitungkan itu sebelumnya. Adzan magrib mengiringi turunnya dua orang ceroboh ini dari pesawat. Karena ternyata masih ada suara indah adzan yang menghiasi langit di Amerika Serikat. Langkah kakipun menuntun mereka menuju tempat suci umat Islam tersebut.
Sehabis sholat, Munandar melihat sekelilingnya. Kenapa banyak anak yang masih memainkan terompet malam ini pikirnya. Suara “tat tet tat tet” memang terdengar berkolaborasi di langit San Fransisco bakda magrib itu.
“Ini tanggal berapa pak ?”, Tanya Munandar pada seorang bule di sampingnya (pakai bahasa inggris tentunya). “Ini tanggal 31 Desember 2009, malam ini malam tahun baru”, kata Bapak itu.
Serempak dua sekawan ini bersorak kegirangan “yeeeeeah !, horeeee !!, yuuuuhu !!!” ….. Kita tidak terlambat… Kita selamat … Subhanallah ….. Alhamdulillah….”
Usman segera bersujud syukur dilantai dua kali. Dan berkatalah dia “Ini mukjizat…Subhanallah…Ini mukjizat…Terima kasih ya Rabb”
Disela kegembiraan itu Munandar nampak kebingungan, ada apa ini ? Bagaimana mungkin ini terjadi ? Apa ada yang salah dengan hitungannya? Bagaimana mungkin waktu sampai di San Fransisco lebih dulu daripada jam keberangkatannya. Sebagaimana kita tahu, mereka berangkat dari Tokyo pada Tanggal 1 Januari 2010 pukul 07.00 dan sampai di San Fransisco tanggal 31 Desember 2009 pukul 18.00. Sementara dia menyadari bahwa mereka berdua dan bahkan orang-orang satu pesawat itu bukanlah orang-orang super yang bisa melakukan mukjizat layaknya isra mi’raj. Pertanyaan itu terngiang-ngiang mengganggu kegembiraannya malam itu.
Setelah perenungan, akhirnya diapun menemukan jawaban atas pertanyaan itu yaitu sebagai berikut :
PERHITUNGAN SEBELUMNYA :
Munandar mempunyai asumsi bahwa semakin ke timur waktunya semakin lebih awal, dengan perbandingan setiap perbedaan 15 derajat diwakili perbedaan waktu 1 jam. Pernyataan ini memang benar karena ketetapan internasional tentang pembagian waktu dunia ideal memang seperti ini, namun hal ini akan salah ketika perjalanan itu melewati bujur balik GMT (Greenwitch Mean Time / Meridian Greenwitch 0) yaitu GMT + 180 derajat. Karena setelah melewati garis ini, waktu di sisi barat dan di sisi timur garis ini selisih perbedaan waktunya mencapai 1 hari. Untuk lebih jelasnya, lihat gambar berikut ini : (untuk mempermudahkan pengamatan alias gak rumit, maka pembagian waktunya per 30 derajat atau tiap perbedaan 2 jam)
Perhitungan Munandar mengalami kesalahan karena perhitungannya melewati bujur balik GMT ini, namun dia masih menghitungannya dengan perhitungan normal. Pembagian waktu yang sebenarnya ketika 15 derajat melewati garis balik GMT, terjadi perbedaan tidak hanya 1 jam melainkan 23 jam lebih awal.
Secara menyeluruh dapat diamati dalam pembagian waktu dunia kasar seperti di bawah ini :
Dari hal ini dapat diamati perbedaan dua kota yaitu Nome di Amerika Serikat dan Kota Anadyr di Rusia yang lokasinya hanya berseberangan selat dan hanya berjarak 2000 Km atau 18 derajat yang kalau dihitung normal hanya selisih 1 jam namun kenyataannya selisih waktunya 23 jam.
Sedangkan standar pembagian waktu dunia adalah sebagai berikut (ada beberapa tidak distandarkan dengan garis bujur melainkan batas administrasi / batas pulau untuk mempermudah koordinasi)
Berdasarkan gambar pembagian waktu dunia di atas dapat diamati sebagai berikut :
Ketika pesawat berangkat, Tokyo menunjukkan pukul 07.00 (1 Januari 2010). Pada saat yang sama San Fransisco menunjukan pukul 13.00 (31 Desember 2009). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Jadi jika perjalanan pesawat menuju San Fransisco memerlukan waktu 6 jam maka waktu tiba di San Fransisco adalah 13.00 (31 Des 2009) + 6 jam atau pukul 19.00 (31 Des 2009). Perhitungan ini masih kasar (selisih per 2 jam) sehingga terjadi perbedaan sekitar 1 jam namun ini bukan masalah, karena intinya jawabannya adalah sama yaitu pada Tanggal 31 Desember 2009 sekitar jam 18.00 – 19.00 waktu San Fransisco.
Bagaimanapun juga Munandar dan Usman begitu bersyukur atas kondisi itu, selain tidak terlambat untuk mengikuti meeting besok sore, mereka juga dapat menikmati pesta tahun baru dua kali di tempat yang berbeda. SELAMAT TAHUN BARU SEMUA …!!!
Komentar : 23 Komentar - komentar »
Tag: Geografi Teknik
Kategori : GEOGRAFI
Kota A = 160 derajat Bujur Barat, jam 08.00
BalasHapusKota B = 70 derajat Bujur Barat.
Pertanyaan :
Jam berapa Kota B?
Tolong dijawab dengan caranya
makasi pak untuk info nya :)
BalasHapus